Pages

Thursday, November 9, 2017

Motiongate Dubai

Belum genap sebulan sejak 'turun' haji (pulang haji maksudnya...) aku sama 2N udah pergi ke jazirah Arab lagi. Kepergian kali ini nggak direncanakan jauh-jauh hari, meskipun memang tiap 6 bulan (sebisa mungkin) kami harus ke UAE untuk memperpanjang resident visa. Kebetulan awal bulan kemarin kami ada keperluan yang juga sama-sama butuh effort, tapi karena keperluan ini ternyata bisa dipending jadi alhamdulillah aku dan 2N bisa ke Dubai. Tiket pesawat juga baru beli seminggu sebelum berangkat, biasanya sih 2-3 minggu sebelumnya udah beres.

Cerita perjalanan ya standar aja sih, hampir sama seperti perjalanan ke Dubai sebelumnya. Link-link berikut adalah tulisan pengalamanku waktu jalan-jalan dan berkunjung ke tempat-tempat ini...

Medical Check Up untuk apply Resident Visa
Dancing Fountain
Naik abra di creek
Dubai Museum
Palm Jumeirah dan Atlantis 
Jumeirah Beach Park 
Emirates Headquarters
Creek Park
Perjalanan transit Colombo (Srilanka)
Dubai Butterfly Garden
Ski Dubai
Adventureland
Al Maliha Desert
Naik kapal dari Bur Dubai ke Dubai Marina
Jumeirah Beach Walk
Sheikh Zayed Grand Mosque
Al Barsha Pond Park
Burj Khalifa
Dubai Ice Rink
Legoland Dubai


Di kedatangan kali ini kami memang nggak banyak pergi ke tempat-tempat wisata di Dubai dan Abu Dhabi. Yang lumayan menarik dan akan aku ceritain sekarang adalah saat kami jalan-jalan ke Motiongate Dubai.



Motiongate Dubai adalah salah satu dari empat theme park yang ada di Dubai Parks and Resorts. Tiga yang lain adalah Legoland Dubai, Legoland Waterpark, dan Bollywood. Bulan April 2017 kemarin alhamdulillah kami bisa jalan-jalan ke Legoland Dubai, dan kali ini atas rekomendasi temen kami pengen nyobain ke Motiongate.



Kami jalan-jalan ke Motiongate hari Sabtu, 14 Oktober 2017. Berangkat dari Abu Dhabi sekira jam 10 pagi, dan sampai di sana 1,5 jam kemudian. Suasananya cukup lengang, tidak terlalu banyak orang yang berkunjung. Mungkin karena hari kerja dan bukan musim liburan.

Motiongate ini adalah taman bermain yang terinspirasi dari film-film Hollywood. Di dalamnya ada 5 area : Studio Central, Columbia Pictures, Smurfs Village, DreamWorks, dan Lionsgate. Di dalam setiap area itu ada beberapa permainan/wahana, ada cafe atau tempat makannya juga, dan fasilitas musholla + toilet. Beberapa wahana mensyaratkan tinggi badan minimal, jadi memang nggak bisa untuk anak balita atau yang tingginya belum nyampe. Di sini kita beli tiket untuk sekali masuk dan bisa main sepuasnya, kalo mau dari buka sampe tutup deh... 😉

Pertama masuk kita ada di area STUDIO CENTRAL, ini toko-toko suvenir dan cafe aja. Lanjut ke area COLUMBIA PICTURES, kami nyobain wahana The Green Hornet. Ini macam roller coaster gitu, kupikir karena lintasannya gak terlalu panjang jadi gak papa lah dicoba... Ternyata ya pemirsa, entah karena faktor U atau emang aku yang ndesit, naik ginian bikin puyeng banget 😂😂 Udah gitu Naura komentarnya : biasa aja tuh nggak serem...
Hadeeuuh... 😑

Wahana lain di area ini ada yang slow-ride, cuman yang Hotel Transylvania agak horor sih kalo aku bilang. Anak kecil mungkin takut kalo masuk sini. Kalo buat mereka bisa cobain wahana Flint's Imagination Lab, ini soft play aja, aman buat anak kecil 😊



Wahana yang menurutku seru dan level bikin puyengnya dikit adalah Cloudy With A Chance of Meatballs : River Expedition. Ini main arung jeram di kolam buatan, arusnya lumayan sih... dan siap-siap agak basah kalo main ini.




Di SMURFS VILLAGE, semua wahananya insya Allah aman dan bisa banget buat anak kecil karena cuma slow ride dan playground. Ada roller coaster-nya juga tapi lintasannya cukup pendek dan gak pake ngeflip.







Kalo gak mau panas-panasan, masuk aja ke DREAMWORKS. Di sini semua wahananya indoor.



Di dalam DreamWorks masih ada sub theme park lagi : KungFu Panda, Madagascar, Dragon, dan Shrek. Suasana di dalem dibikin remang-remang gitu...



Di KungFu Panda kami mencoba wahana Unstoppable Awesomeness, ini kaya naik kapal tapi pake 3D multi-sensory simulator, kita kaya ada di dalem filmnya dan ada efek basah-basahnya juga.



Di Madagascar, Naura sama papahnya nyobain naik Mad Pursuit. Ini roller coaster tercepat di Motiongate, pake ngeflip dan gelap-gelapan, luar biasa pokoknya sampe Naura yang adrenalin junkie aja puyeng katanya... 😅😅




Tapi tetep aja di Dragon dan Shrek dia naik wahana lain yang menurutku juga bikin puyeng. Aku cukup lah naik yang slow ride aja di Shrek, jadi kita naik kereta trus sambil jalan liat cerita pertemuan Shrek dan Fiona yang dikemas dalam diorama interaktif yang lucuk.



Puas main di DreamWorks, kami ke area LIONSGATE. Di sini wahananya lumayan ekstrim, kurang cocok kalo buat balita. Ada Capitol Bullet Train, ini roller coaster juga, dan lintasannya ada yang lurus vertikal, sangat memacu adrenalin.



Kami nyobain wahana lain, Panem Aerial Tour. Ini kaya naik pesawat trus main perang-perangan di udara tapi pake 4D hovercraft motion simulator. Seru juga sih, tapi bikin puyeng haha... 2N main ini 2x sementara papah mamahnya duduk aja nunggu di luar sambil nyeruput teh panas buat ngilangin puyeng. Umur emang gak bisa bohong 😅😅



Masih di area Lionsgate, kami masuk ke sebuah gedung untuk nonton live entertainment, namanya Step Up Dubai, All In ! Ini semacam opera gitu, jadi ada dramanya diselingi dance show dan atraksi lain. Keren banget !

Selesai nonton, hari udah beranjak petang. Udah lumayan capek dan lapar, tapi puas main di situ. Kami sholat dan ke toilet, setelah itu beli suvenir buat kenang-kenangan.

Kalo ada rezeki dan kesempatan ke Dubai, kayanya wajib main di Dubai Parks and Resorts ini deh... Siapin tenaga dan stamina yang oke buat main dari pagi sampe malem biar puas 😊


Baca juga : Labbaik Allahumma Labbaik (1)

Wednesday, November 8, 2017

Labbaik Allahumma Labbaik (5)

MADINAH



Selasa, 12 September 2017
Setelah 7 jam perjalanan alhamdulillah kami sampai di kota Madinah. Karena sudah cukup lama tidak bepergian jauh jalan darat, maka perjalanan ini cukup membuat saya sedikit pusing dan mual. Setelah pengumuman rooming list, kami segera masuk ke kamar untuk meletakkan barang-barang dan kemudian menuju restoran untuk makan malam.


Rabu, 13 September 2017
Agenda kami hari ini adalah ziarah mengunjungi Raudhah. Pagi setelah sarapan kami sudah berkumpul dan kemudian bersama-sama berjalan ke Masjid Nabawi. Raudhah adalah tempat di dekat makam Rasulullah dan para sahabat, letaknya di Masjid Nabawi bagian belakang (bagian masjid yang pertama didirikan Rasulullah dulu).


Untuk masuk ke sana kami perempuan lewat pintu khusus dan ditemani petugas perempuan. Antrinya juga cukup lama.

Raudhah adalah tempat yang mustajab. Maka ketika giliran kami masuk, kami segera shalat sunah 2 rakaat dan memunajatkan semua keinginan dan harapan kami dengan air mata yang tak terbendung. Alhamdulillah walaupun suasana cukup ramai, kami bisa puas dan lega berdoa di Raudhah.





Sore harinya ba'da Ashar kami berkumpul lagi di Gate 15 Masjid Nabawi untuk kemudian jalan ke Museum Asmaul Husna yang ada di sebelah utara masjid.

Sesuai dengan namanya, museum ini menampilkan asma asma Allah beserta makna dan bukti-bukti kekuasaanNya.




Setelah dari sana, kami menuju ke Museum Quran yang ada di sebelah barat Masjid Nabawi. Di sini kami melihat Al Quran yang sudah berumur ratusan tahun, kisah dan sejarah pembuatan mushaf-mushaf itu.



Kamis, 14 September 2017
Hari ini agenda kami adalah jalan-jalan mengunjungi beberapa tempat di kota Madinah. Yang pertama ke Masjid Quba. Shalat sunah 2 rakaat di masjid ini pahalanya seperti mengerjakan umrah.



Dari Masjid Quba kami ke kebun kurma yang tidak jauh dari situ, belanja oleh-oleh dan mencicipi kurma segar yang belum diolah.





Dari kebun kurma lanjut melewati Jabal Uhud dan Masjid Qiblatain. Di sepanjang perjalanan Pak Ustadz dan muthowif menceritakan hadits dan sejarah mengenai tempat-tempat tersebut.



Jumat, 15 September 2017
Hari ini tidak ada agenda khusus, kami dipersilahkan beribadah sunah dan acara bebas. Karena ini hari Jumat, maka kami bersiap-siap untuk shalat Jumat di Masjid Nabawi. Kami berusaha berangkat lebih awal supaya bisa mendapat tempat di dalam masjid.

Setelah makan siang, kami mulai mengemasi barang-barang karena malam harinya koper bagasi kami akan dikumpulkan dan diambil petugas untuk dibawa ke Jeddah. Hal yang cukup membahagiakan adalah kami mendapat bonus kurma mentah (ruthob) dan kurma sukari dari pemilik biro. Alhamdulillah.... :-)



JEDDAH

Sabtu, 16 September 2017
Hari ini kami bertolak dari Madinah menuju Jeddah. Rombongan kami berangkat dengan tiga bis sekira jam 10 pagi waktu setempat. Kami tiba di Jeddah sekira jam 3 sore. Memasuki kota Jeddah rombongan kami city tour melewati masjid apung (laut merah) dan tempat-tempat sekitarnya, kemudian masuk hotel untuk check in.



Karena belum ada agenda lagi, saya bersama kakak saya dan dua orang teman jalan-jalan ke pantai. Dari hasil browsing kami dapat info di pantai ada Air Mancur Raja. Saya mengira air mancurnya mirip dancing fountain di Dubai, ternyata yang di Jeddah ini versi minimalisnya :-)

Air Mancur Raja, Jeddah

Dari pantai kami jalan-jalan sebentar dan makan malam, kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat.

Minggu, 17 September 2017
Hari ini adalah hari terakhir dari seluruh perjalanan ibadah haji kami. Pagi setelah sarapan kami check out hotel, kemudian pergi ke pusat perbelanjaan Balad. Dari Balad kami city tour melewati Masjid Qishash, kemudian makan siang di resto Oriental. Dari resto kami meluncur ke King Abdul Aziz International Airport, di Terminal Haji.

Rasanya baru kemarin tiba di haramayn untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Mimpi menjadi kenyataan tapi kenyataan seperti mimpi. Impian saya untuk pergi haji alhamdulillah atas izin Allah bisa jadi kenyataan, tapi saat menjalani kenyataan itu rasanya seperti mimpi, semua berlalu begitu cepat. Masih lekat dalam ingatan apa saja yang kami lakukan, apa saja yang kami alami, perjuangan saat puncak ibadah haji di Mina - Arafah - Muzdalifah, dalam suasana kekompakan dan kekeluargaan satu rombongan, sama-sama sebagai tamu Allah yang mengharap ridhoNya.

Baca juga : Labbaik Allahumma Labbaik (3)

Alhamdulillah pernerbangan kami lancar dan tidak ada masalah. Kami mendarat di tanah air hari Senin, 18 September 2017 sekira pukul 9 pagi. Rasa lega, haru, dan bahagia karena perjalanan ibadah haji bisa terlaksana dengan aman, selamat, lancar, dan barokah. Puji syukur kepada Allah yang tak terhingga...

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Multazam Utama Tour atas semua fasilitas dan pelayanannya, mulai dari manasik, handling di tanah air dan di tanah suci, juga bimbingan ibadah yang sangat detail dan sesuai Quran Hadits dari para ustadz dan muthowwif.

Insya Allah akan selalu merindukan Baitullah dan selalu berdoa bisa bertamu lagi ke sana....

~~~~~~ 🕋 🕋 🕋 ~~~~~~ 

Baca juga :

Tuesday, November 7, 2017

Labbaik Allahumma Labbaik (4)

MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017
KEMBALI KE APARTEMEN SETELAH MABIT DI MINA

Alhamdulillah kami telah menyelesaikan lempar jumrah yang terakhir, tinggal 1 amalan lagi yang wajib kami kerjakan untuk menutup rangkaian puncak ibadah haji yaitu thawaf ifadhah.

Dari Mina kami kembali ke apartemen di Mekkah. Kesibukan yang tampak sesampainya di apartemen adalah kami antri mesin cuci di balkon lantai 4. Mandi rasanya juga lebih nikmat dan santai tanpa harus menunggu dan ditunggu antrian 😊

Baca juga : Labbaik Allahumma Labbaik (3)

Saya menghitung siklus tamu bulanan saya insya Allah sekira awal bulan ini, dan berharap semoga saya bisa menyelesaikan thawaf ifadhah sebelum saya berhalangan. Menurut agenda, rombongan kami akan melaksanakan thawaf ifadhah setelah kami pindah ke hotel di dekat Masjidil Haram hari Selasa, 5 September 2017.

Dengan mempertimbangkan beberapa hal terutama siklus bulanan saya, dan juga kami tidak ada agenda atau acara khusus di apartemen, jadi saya bersama kakak saya dan seorang teman memutuskan untuk 'mencuri start' melaksanakan thawaf ifadhah duluan.

SENIN, 4 SEPTEMBER 2017
THAWAF IFADHAH

Kami berangkat dari apartemen naik taksi ke Masjidil Haram. Karena hari sudah sore menjelang Maghrib, maka akses untuk kendaraan menuju ke Haram sudah ditutup, dan kami harus berjalan kaki lumayan jauh. Sesampainya di Haram kami mencari pintu masuk yang masih dibuka, karena jika sudah banyak jamaah yang masuk masjid maka pintu akan ditutup supaya tidak melebihi kapasitas.

Setelah sedikit perjuangan akhirnya kami bisa masuk masjid dan langsung naik eskalator sampai di roof top. Saat itu sudah beberapa menit menjelang adzan Maghrib, jadi kami segera mencari tempat untuk shalat. Setelah shalat Maghrib, kami bergerak turun ke mataf di lantai dasar untuk melaksanakan thawaf.

Suasana di sekitar Ka'bah saat itu sangat ramai. Mataf sangat penuh dengan orang yang thawaf, kerumunan sangat padat terutama di sudut Hajar Aswad sampai maqam Ibrahim. Saya nyaris pingsan kehabisan napas saat itu karena berdesak-desakan dengan jamaah lain yang tubuhnya tinggi besar. Saat memasuki putaran ke-6, adzan Isya berkumandang. Kami segera mempercepat langkah untuk menyelesaikan thawaf. Tepat ketika adzan selesai, kami juga telah menyelesaikan 7 putaran. Segera kami mencari tempat untuk shalat karena orang-orang juga sudah menempatkan diri. Walaupun berdesakan tapi saya bersyukur, baru kali itu saya bisa shalat di mataf lantai dasar. Saat selesai salam dan kemudian menengadah ke depan, langsung tampak Ka'bah di depan mata. Subhanallah....


Selesai shalat Isya kami mencari tempat di belakang maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat, kemudian berjalan ke masa'a untuk melaksanakan sa'i. Kami baru menyelesaikan 1x perjalanan (dari Shafa ke Marwah) ketika kakak saya terpisah dari kami berdua. Kami masing-masing tetap melanjutkan sa'i sampai selesai, dan akhirnya bertemu lagi setelah sempat mencari ke beberapa tempat. Alhamdulillah... thawaf ifadhah selesai, insya Allah Rukun Haji telah saya laksanakan.

Dari masa'a kami keluar dan mencari resto untuk makan malam. Setelah itu kami berjalan mencari taksi untuk pulang ke apartemen.

SELASA, 5 SEPTEMBER 2017
ZIARAH & CITY TOUR MEKKAH

Hari ini adalah hari terakhir kami berada di apartemen. Sedari pagi kami sudah berkemas, dan ba'da Dzuhur koper bagasi kami sudah dikumpulkan di halaman depan apartemen untuk diangkut terlebih dahulu ke hotel dengan truk.



Sekira pukul 15.30 kami meninggalkan apartemen, kemudian dengan 3 bis rombongan kami menyusuri kota Mekkah, mengunjungi tempat-tempat bersejarah sambil meneladani perjuangan Rasulullah SAW dulu. Di sepanjang perjalanan Pak Ustadz dan muthowif menceritakan kisah dan sejarah masing-masing tempat yang kami kunjungi.


Jabal Tsur


Jabal Rahmah, tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa


Masjid Namiroh dari kejauhan, batas tanah halal dan tanah haram


Hamparan tenda di Mina


Jabal Nur

Setelah city tour, rombongan kami bergerak ke hotel Movenpick Hajar Tower di dekat Masjidil Haram tempat kami menginap beberapa hari ke depan. Kami check in sekira jam 8 malam. Sesampainya di hotel kami dipersilahkan untuk makan malam, dan setelah itu rombongan bersiap untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Karena saya sudah thawaf ifadhah kemarin sorenya, malam itu saya dan kakak saya berjalan-jalan di pusat perbelanjaan yang terletak di bawah hotel kami. Saat kembali ke kamar, ternyata si tamu bulanan saya datang. Alhamdulillah, Allah mengatur saya bisa melaksanakan thawaf ifadhah kemarin, sehingga tidak terhalang hal ini.

IBADAH SUNAH DI MEKKAH (MASJIDIL HARAM)


SIWAK
Karena sedang berhalangan maka saya tidak bisa beribadah ke Masjidil Haram. Saya memang tidak minum obat hormonal untuk menahan menstruasi (alasan dan pertimbangannya saya tulis di sini), tapi dokter di rombongan kami menyarankan saya di-akupunktur dan minum jamu seduhan siwak untuk mempercepat masa menstruasi. Untuk membuat jamunya sangat mudah, batang siwak digeprek/dihancurkan sedikit, kemudian direndam dalam air panas. Setelah dingin, airnya bisa diminum.

Kamis, 7 September 2017
Hari ini sebagian dari rombongan kami bersiap untuk melaksanakan umrah. Walaupun saya tidak ikut umrah karena berhalangan, tapi saya ikut rombongan mengambil miqat di Masjid Aisyah / Masjid Tan'im. Masjid ini berada di tanah halal jadi untuk yang akan umrah bisa memulai miqat dan berniat umrah di sini seperti Aisyah RA istri Rasulullah dulu.






Masjid Tan'im

Setelah melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji, sepertinya kondisi tubuh saya menurun. Saya mulai batuk-batuk dan flu, ditambah dengan si tamu bulanan. Saya lebih banyak berada di hotel untuk beristirahat, hanya sesekali keluar di sekitar hotel. Saya terus minum seduhan siwak, karena saya berharap sebelum meninggalkan kota Mekkah ini saya bisa ibadah di Masjidil Haram dan melaksanakan thawaf wada'.

Minggu, 10 September 2017
Alhamdulillah ikhtiar saya untuk mempercepat tamu bulanan berhasil dengan izin Allah, dan hari ini saya bisa beribadah di Haram. Sore harinya, rombongan kami berkumpul untuk diberi pengarahan teknis keberangkatan kami ke kota Madinah lusanya.

Senin, 11 September 2017
Sebenarnya jadwal rombongan kami melaksanakan thawaf wada' adalah pada Selasa pagi, tetapi dengan mempertimbangkan beberapa hal maka saya dan kakak saya memutuskan untuk thawaf wada' ba'da Isya di Senin malam ini. Koper bagasi sudah kami kemas dan siapkan, karena malam ini koper rombongan kami akan diambil oleh petugas dan diangkut ke Madinah.

Thawaf wada' adalah thawaf perpisahan. Saat pertama datang di Mekkah kami melakukan thawaf qudum (thawaf selamat datang), maka saat akan meninggalkan kota ini kami juga 'berpamitan' seperti yang dilakukan Rasulullah dulu.


Berfoto setelah selesai melaksanakan thawaf wada'

Untuk saya, thawaf wada' itu menyedihkan... Sedih karena akan meninggalkan Masjidil Haram, meninggalkan kota Mekkah... Rasanya masih kurang lama, apalagi kemarin saya berhalangan jadi merasa kurang banyak ibadah di Haram. Alhamdulillah di saat-saat terakhir sebelum meninggalkan Mekkah, ada kesempatan untuk ibadah dan melaksanakan thawaf wada'.



Di akhir thawaf wada' selalu saya langitkan doa dan harapan agar bisa kembali dan kembali lagi ke sini, bisa menjadi tamuNya lagi... Insyaa Allah...

Selasa, 12 September 2017



Setelah sarapan kami sudah berkumpul di lobby hotel. Sekira pukul 11.30 bis kami mulai bergerak meninggalkan hotel Movenpick Hajar Tower menuju ke kota Madinah.

Di perjalanan beberapa kali kami berhenti di check point. Kami juga mendapat snack box yang berisi makanan ringan khas Arab. Alhamdulillah setelah 7 jam perjalanan kami sampai di kota Rasulullah, Madinah Al Munawarah.


Lanjut ke Labbaik Allahumma Labbaik (5)


Saturday, November 4, 2017

Labbaik Allahumma Labbaik (3)

RANGKAIAN PUNCAK HAJI
MINA - ARAFAH - MUZDALIFAH

SELASA, 29 AGUSTUS 2017

Hari ini kami sudah berkemas-kemas untuk persiapan berangkat ke Mina. Ba'da Isya kami sudah siap dengan baju ihram (sebelumnya kami sudah mandi besar dan shalat sunah 2 rakaat), kemudian menunggu jadwal keberangkatan yang diatur oleh pihak maktab. Rombongan kami dibagi menjadi 3 bis dan saya termasuk dalam bis pertama yang berangkat ke Mina dari apartemen kami. Jarak dari Mekkah ke Mina sekira 7 km.

Berfoto bersama sebelum berangkat ke Mina

Dalam perjalanan, kami dibimbing oleh muthowif untuk melafadzkan niat haji.

Labbaik allahumma hajjan
Ya Allah aku datang memenuhi panggilanMu untuk berhaji

Saat mengucapkan niat itu saya tidak kuasa menahan air mata... Rasa haru yang luar biasa, juga separuh rasa tidak percaya bahwa saat itu saya benar-benar akan melaksanakan haji, bahwa saya termasuk orang yang dipanggil Allah untuk menjadi tamuNya... Pergi haji adalah sesuatu yang sangat saya inginkan sejak bertahun-tahun lalu, dan sekarang inilah saatnya...

Kalimat talbiyah terus terlantun dari kami sementara bis bergerak perlahan. Ratusan kendaraan yang mengangkut rombongan jamaah calon haji memenuhi jalan menuju Mina malam ini, membuat perjalanan jadi sedikit terhambat.


Menjelang tengah malam alhamdulillah kami sampai di Maktab 73 di Mina, tempat kami melaksanakan mabit beberapa hari ke depan. Kami turun dari bis dan berjalan mencari tenda kami. Kasur-kasur sudah ditata di dalam tenda, kami mencari tempat dan meletakkan barang bawaan. Setelah itu kami beristirahat sambil menunggu anggota rombongan berikutnya datang.

RABU, 30 AGUSTUS 2017
8 DZULHIJJAH 1438 H (hari Tarwiyah)

Hari ini tidak ada agenda khusus selain memperbanyak ibadah terutama membaca talbiyah. Suasana di maktab kami belum terlalu ramai, masih ada rombongan jamaah calon haji dari biro lain yang belum datang. Saya dan kakak saya berjalan-jalan di sekitar maktab melihat suasana.





Dalam satu maktab ini ada banyak tenda, untuk jamaah calon haji dari Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara berada dalam 1 kompleks maktab. Selain tenda untuk para jamaah calon haji, juga ada beberapa tenda logistik yang menyediakan makan 3x sehari. Ada berkrat-krat air mineral dan sari buah yang disediakan gratis untuk kami.



Di setiap maktab ada sekira 15 toilet/kamar mandi masing-masing untuk perempuan dan laki-laki. Tempat untuk wudhu disediakan sendiri, berada di samping deretan. Dengan banyaknya jamaah yang tidak sebanding dengan jumlah toilet maka pemandangan yang terjadi tiap hari (apalagi saat pagi dan sore) adalah mengularnya antrian. Di sinilah kesabaran dan toleransi sangat diperlukan. Saya sempat menemui beberapa orang yang berselisih karena antrian.

Kami sudah dalam keadaan ihram sejak mengucapkan niat berhaji saat mulai berangkat ke Mina, jadi kami pun terikat larangan-larangan selama berihram, seperti misalnya tidak boleh memakai wewangian dalam bentuk apapun (sabun, deodoran, tisu basah, dsb), wajah dan telapak tangan tidak boleh tertutup, tidak boleh mencabut/merontokkan rambut, dan masih ada larangan lainnya.

Baca juga : Labbaik Allahumma Labbaik (2)

Kami mendapat info bahwa musim haji tahun ini suhunya diperkirakan lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Jamaah haji dari seluruh dunia juga lebih banyak jumlahnya dibanding tahun kemarin karena kuota haji yang sebelumnya dikurangi, tahun ini dikembalikan ke semula dan masih ditambah lagi jatah kuotanya.

Selama beberapa hari di Mekkah saya lebih banyak berada di dalam ruangan berpendingin udara. Di tenda Mina juga ada pendingin udara, meskipun tidak sedingin AC pada umumnya. Udara panas juga sangat terasa kalau kita berada di luar tenda. Mungkin hal itu yang menyebabkan saya pusing dan berkunang-kunang pada hari pertama di Mina. Saya konsultasi ke dokter rombongan kami. Saya pikir mungkin tensi saya turun. Setelah dicek ternyata tensi saya normal. Jadi saya hanya disarankan untuk istirahat setelah di-akupunktur di bagian kaki.

KAMIS, 31 AGUSTUS 2017
9 DZULHIJJAH 1438 H

Hari ini kami bersiap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Kami mendapat giliran awal diberangkatkan dari Mina. Sekira pukul 9 kami mulai bergerak naik bis ke Arafah. Jarak Mina ke Arafah sekitar 14 km.

Kami sampai di Arafah sebelum dzuhur. Selintas mata memandang belum terlalu banyak jamaah haji yang datang. Kami turun dari bis dan mencari tenda kami. Di Arafah tenda-tenda untuk jamaah haji juga diberi nomor maktab seperti di Mina. Tenda kami alhamdulillah cukup besar, ada satu rombongan haji dari biro lain yang juga bergabung dalam tenda kami. Hari ini semua jamaah haji dari seluruh dunia, dalam keadaan apapun (bahkan sedang sakit parah) akan berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf. Tidak ada ritual khusus yang harus dilakukan, tetapi karena saat ini dan di tempat ini mustajab, maka kami dianjurkan berdoa dan berdzikir sebanyak-banyaknya.


AL HAJJU ARAFAH, haji adalah Arafah.
Siang hari kami makan, dan saat dzuhur kami sholat berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan khotbah dan doa bersama yang dipimpin oleh dua ustadz secara bergantian. Semua jamaah haji khusuk dalam doa yang dimunajatkan, melepaskan semua hal-hal keduniawian, benar-benar menghamba padaNya. Beberapa dari kami bahkan sudah menitikkan air mata dan menangis, memohon ampun atas semua kesalahan dan dosa, melangitkan semua harapan dan keinginan untuk hidup ke depan.

Setelah doa selesai, kami dipersilahkan untuk saling memaafkan satu sama lain. Semua jamaah, sesama perempuan dan laki-laki, suami dan istri saling berpelukan dalam tangis haru kami. Walaupun baru beberapa hari bersama, tapi kami sudah seperti keluarga, saudara seperjuangan lahir batin. Saya merasa sedih, haru, dan juga bahagia. Sedih karena di momen-momen penting hidup saya termasuk saat haji ini saya tidak bersama suami (suami alhamdulillah sudah berhaji tahun 2003). Haru sekaligus bahagia dan bersyukur luar biasa, saya yang mungkin amal dan ibadahnya tidak seberapa ini bisa termasuk orang-orang yang dipanggil Allah menjadi tamuNya, saya dipanjangkan umurnya dan diberi kesempatan bisa ada di Arafah saat itu untuk melaksanakan wukuf, seperti doa yang selalu saya panjatkan...

Allahumma balighna Makkata wal Madinata wal Arafata warzuqnal hajjal mabrur
Ya Allah datangkanlah kami ke kota Mekkah, Madinah, dan padang Arafah, dan berikanlah pada kami haji yang mabrur

Setelah doa bersama dan saling bermaafan, kami dipersilahkan untuk berdoa sendiri-sendiri. Saya memanfaatkan kesempatan untuk membacakan doa-doa titipan dari saudara dan teman-teman.

Seperti yang dikerjakan Rasulullah, kami berada di Arafah sejak sebelum dzuhur sampai tenggelamnya matahari. Saya lebih banyak berada di tenda dan keluar hanya untuk mengambil makan dan ke kamar mandi. Cuaca panas yang luar biasa membuat saya tidak kuat berlama-lama di luar.

Ba'da Maghrib, muthowif memberi pengumuman bahwa rombongan kami mendapat giliran terakhir diberangkatkan ke Muzdalifah malam ini. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk berdoa atau beristirahat.

Sekira pukul 9 malam kami berkemas dan bersiap-siap berangkat ke Muzdalifah. Kami keluar dari tenda dan menunggu bis yang akan mengangkut kami. Saat itu kami diberi box berisi dry meal untuk bekal selama di Muzdalifah.


Perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya sekira 9 km. Tapi karena padatnya arus jamaah haji yang menuju ke sana, perjalanan kami sedikit terhambat dan menempuh waktu sekitar 1 jam. Memasuki daerah Muzdalifah tampak lautan manusia di hampir semua tempat. Ada yang sedang sholat dan sebagian besar lainnya tidur. Bis mengantar kami ke lokasi nomor 73 (sesuai nomor maktab kami). Tempat itu sudah dipenuhi jamaah yang datang lebih dulu. Kami berjalan melewati orang-orang yang berbaring sambil mencari tempat yang masih agak longgar. Setelah mendapat tempat kami duduk dan meletakkan barang bawaan. Pihak maktab memberi fasilitas karpet untuk para jamaah haji di Muzdalifah.

Suasana di Muzdalifah

Udara malam itu tidak terlalu panas, tapi karpet yang saya duduki terasa hangat. Mungkin sisa panas siang hari tadi. Di situ kami juga mencari kerikil yang banyak tersebar di sekitar kami untuk persiapan lempar jumroh esok harinya. Kami diminta mengumpulkan minimal 49 kerikil, besarnya sekira satu ruas jari. Saya tempatkan kerikil-kerikil itu dalam botol bekas air mineral.

Dini hari saya merasa lelah dan mengantuk, saya mencari tempat untuk bisa sekedar berbaring dan beristirahat sejenak. Karpet tempat saya berbaring terasa agak panas, tetapi karena sangat lelah saya akhirnya tertidur.

JUMAT, 1 SEPTEMBER 2017
10 DZULHIJJAH 1438 H

Saat sepertiga malam akhir menjelang Subuh saya terbangun. Orang-orang juga sudah banyak yang terbangun, ada yang sholat dan mempersiapkan diri untuk kembali ke Mina. Kami melaksanakan sholat Subuh berjamaah di Muzdalifah, dan setelah itu kami juga berkemas, mulai bergerak ke arah pintu keluar untuk antri. Kami mengantri selama kira-kira 2 jam sejak Subuh sampai akhirnya tiba giliran kami untuk naik bis dan kembali ke Mina.

Bersiap meninggalkan Muzdalifah

Sesampainya di tenda kami di Mina, kami sarapan dan langsung bersiap untuk lempar jumrah yang pertama. Giliran keberangkatan sudah diatur oleh pihak maktab dan ada waktu-waktu larangan pergi ke jamarat untuk jamaah haji asal Indonesia (dan negara-negara Asia Tenggara) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Dari maktab rombongan kami berangkat sekira pukul 10.30. Kami berjalan kaki menuju jamarat dalam cuaca yang panas, jaraknya kurang lebih 6 km pp. Di sepanjang perjalanan banyak orang yang menyemprotkan air untuk sedikit menyejukkan udara. Kami mengambil rute ke jamarat di lantai 3. Jalan yang kami lewati cukup ramai oleh jamaah haji lain yang juga akan melempar jumrah.



Sampai di lantai 3 jamarat kami langsung menuju ke jumrah Aqabah (melewati jumrah Ula dan Wustha). Alhamdulillah prosesnya lancar, di luar ekspektasi saya bisa mengambil tempat tepat di pinggir dinding jumrah dan melempar 7 batu dengan mudah dan lancar. Jauh berbeda dari bayangan saya saat manasik, waktu itu kami diberi tahu saat lempar jumrah nanti posisi kita harus benar, kota Mekkah ada di sisi kiri dan Mina di sisi kanan. Saya belum bisa membayangkan saat itu dan masih merasa bingung. Ternyata saat pelaksanaannya alhamdulillah Allah memberi banyak kemudahan dan kelancaran. Kalau bingung dengan arah kota Mekkah dan Mina (walaupun di sana ada tulisan petunjuknya), patokannya adalah kita ambil sisi kiri jumrah dari arah kita datang.

Setelah proses lempar jumrah kami kembali ke tenda. Jalur untuk kembali berbeda dengan jalur untuk menuju ke jamarat. Hal ini sudah diantisipasi oleh pemerintah Arab Saudi mengingat dulu pernah terjadi tragedi Mina tahun 90-an. Di sepanjang jalur pulang banyak kran-kran air minum untuk para jamaah haji.

Sampai di tenda kami lukar (mengakhiri keadaan ihram) yang ditandai dengan memotong rambut. Alhamdulillah...
Sore sampai malamnya kami tetap berada di Mina untuk melaksanakan mabit (menginap). Tidak ada ritual khusus yang harus dilakukan, kami bebas beribadah sunah sesuai kemampuan.

SABTU, 2 SEPTEMBER 2017
11 DZULHIJJAH 1438 H (hari Tasyriq)

Hari ini kami melaksanakan lempar jumrah kedua. Rombongan kami berangkat berjalan kaki dari maktab sekitar jam 12, saat matahari sedang terik-teriknya. Hari ini jalur ke jamarat sangat padat dengan jamaah haji.

Jika kemarin kami lempar jumrah hanya di jumrah Aqabah, maka hari ini kami melempar di tiga jumrah : Ula, Wustha, dan Aqabah. Lempar jumrah ini sifatnya wajib tapi bisa diwakilkan.

Alhamdulillah proses berjalan lancar. Kami pun kembali pulang ke tenda. Cuaca yang sangat panas membuat beberapa anggota rombongan kami menurun kondisinya.

Malam harinya, tanpa diduga, cuaca berubah menjadi sangat dingin. Malam-malam sebelumnya masih terasa agak panas, saya pun berusaha mencari posisi yang tersembur pendingin udara, tapi malam ini terasa sangat dingin. Kami semua di tenda tidur meringkuk sambil mengenakan selimut.

MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017
12 DZULHIJJAH 1438 H (hari Tasyriq)

Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Mina. Setelah sarapan kami berkemas dan memasukkan barang-barang bawaan ke dalam bis yang akan langsung pulang ke apartemen di Mekkah bersama beberapa orang yang memang tidak ikut lempar jumrah karena kondisi yang tidak memungkinkan. Setelah itu kami bersiap berangkat jalan kaki. Hari ini kami dapat jadwal lebih awal daripada kemarin. Jalur terowongan Mina juga tidak terlalu padat.

Lempar jumrah ketiga ini alhamdulillah juga berjalan lancar. Wajah-wajah lega dan bahagia rombongan kami karena sudah selesai melaksanakan rangkaian puncak haji sejak awal, semua diberi kemudahan dan kelancaran, alhamdulillah...




Setelah lempar jumrah terakhir kami berjalan kaki sampai luar Mina, kemudian naik bis kembali ke apartemen.

Lanjut ke Labbaik Allahumma Labbaik (4)