Alhamdulillah...
Rasanya kewalahan syukur akhirnya bisa melaksanakan ibadah umroh dengan lancar. Rencana umroh ini sebenarnya udah sejak 2 tahun yang lalu, tapi karena berbagai hal, akhirnya baru bisa terlaksana bulan Januari kemarin. Waktu itu udah merencana, mau berangkat umroh dan pulangnya mampir Dubai.
Menjelang akhir tahun kemaren, salah satu tante yang udah sering ke luar negeri bilang kalo pengen ke Dubai karena belum pernah ke sana. Gayung bersambut, rembug-rembug keluarga sekalian umroh aja. Peserta sekeluarga 8 orang termasuk aku dan orang tua. Nah dari situ mulailah kami sama-sama nyari biro umroh yang menawarkan paket ke Dubai.
Kriteria kami waktu itu :
- pesawat langsung ke Madinah (biasanya kalo umroh/haji pesawatnya dari Jakarta ke Jeddah, dari Jeddah jalan darat lumayan jauh ke Madinah). Nah kalo langsung ke Madinah setidaknya bisa menghemat tenaga.
- paket umroh plus Dubai, dan ke Dubai-nya setelah umroh. Pertimbangannya ya kita ibadah dulu baru tour-nya.
- keberangkatan sekitar bulan Januari 2015, karena kalo 2014 tante yang masih kerja jatah cutinya udah abis. Bulan Januari pun kalo bisa akhir bulan, dengan mempertimbangkan jadwal tamu bulananku, hehe...
Banyak ya pertimbangannya... Dan setelah mencari, rembugan, nego harga, cari rekomendasi, dan lain sebagainya dengan memperhatikan kriteria kami di atas, akhirnya kami dapat biro umroh yang memenuhi semua : pesawat langsung ke Madinah, umroh + Dubai, berangkat 20 Januari 2015.
Bismillah, kami sekeluarga ber-8 mendaftar.
Mendaftar umroh rata-rata semua biro hampir sama syaratnya ya...
Yang pasti kita harus menyiapkan :
1. Paspor yang masih berlaku, minimal 6 bulan dari tanggal berlakunya habis.
2. Kartu kuning bukti imunisasi meningitis dan influenza.
3. Pasfoto dengan tampak wajah 80%
4. Dokumen-dokumen lain yang diminta oleh biro yang bersangkutan (akte kelahiran, fotokopi KTP, dsb)
Untuk imunisasi yang di Jogja dan sekitarnya, bisa datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan di Maguwo. Jadi dari pertigaan ring road Maguwo, langsung masuk jalur lambat, kantornya nggak terlalu jauh dari pertigaan. Proses imunisasinya nggak terlalu lama, kalo mau cepet datang lebih pagi jadi antrian belum banyak. Syaratnya isi formulir, tempel pasfoto 4x6 dan fotokopi KTP. Setelah bayar dan menyerahkan formulir, kita nunggu. Oh ya, untuk perempuan yang belum menopause, ada test urine juga untuk memastikan tidak dalam keadaan hamil untuk imunisasi ini. Setelah itu antrian dipanggil, sekitar 8 orang langsung masuk ke satu ruangan, dan ada penjelasan dari dokter sebelum imunisasi. Vaksin yang akan digunakan ini juga udah dapet sertifikat halal dari MUI. Setelah imunisasi, kartu kuning langsung diproses and done !
Sekali imunisasi bisa untuk 2 tahun, jadi misal dalam waktu 2 tahun itu mau umroh lagi atau haji, atau pergi ke negara-negara yang mensyaratkan sudah imunisasi, kita nggak perlu suntik lagi. Dan sebaiknya kita suntik minimal sebulan sebelum berangkat, karena proses pembentukan antibodi di tubuh kita ini sekitar 28 hari, kurang lebih gitu lah penjelasan dokternya.
Sekitar sebulan sebelum keberangkatan biasanya dari biro udah minta semua dokumen dan persyaratan dikirim lengkap untuk pengurusan visa, tiket, dan lainnya. Sementara itu kita bisa nyiapin keperluan lainnya, seperti misal :
1. Baju ihrom, kalo buat perempuan nggak ada syarat khusus. Yang penting longgar, menutup aurat, sama seperti baju muslim yang kita pakai sehari-hari. Warna memang lebih baik putih. Baju ihrom ini kita kondisikan bisa untuk sholat, jadi sebaiknya pakai kaos kaki dan penutup punggung tangan juga (bukan sarung tangan ya).
Untuk laki-laki baju ihrom itu terdiri dari 2 lembar kain putih TANPA jahitan sama sekali, biasanya kalo ikut umroh dari biro travel nanti dikasih paket kain ihrom juga.
2. Disposable panties, ini berguna banget karena kita mungkin nggak sempat nyuci. Kalopun sempat juga keringnya lamaa hehe... Dan menghemat biaya laundry hotel juga.
3. Baju selain baju ihrom untuk perjalanan dan selama berada di sana (kan nggak pake baju ihrom terus yaa...), gamis atau abaya.
4. Obat-obatan pribadi : obat sakit kepala, obat diare, obat batuk pilek, koyo, plester, dsb. Pengalaman bawa koyo berguna banget buat abis umroh, paha sama betis kenceng-kenceng soalnya ;-D
5. Sunblock, wajib ini... Tapi kalo pas pake baju ihrom diperhatikan ya kalo mengandung fragrance jangan dipake. Bawa sabun mandi yang tanpa fragrance juga, aku pake yang dari minyak kelapa warna ijo. Selain pas pake baju ihrom pake sabun mandi biasa gak papa.
6. Body cream, krim untuk kaki pecah-pecah, pelembab bibir.
7. Adaptor colokan 3 kaki (mostly negara-negara di Timur Tengah colokannya pake yang 3 kaki persegi)
8. Ngapalin doa-doa, ada buku doanya sih tapi lebih baik juga kalo apal terutama doa yang pendek-pendek.
9. Latihan kebugaran, olahraga terutama jalan kaki... Karena kita butuh stamina yang kuat.
10. Last but not least, banyak-banyak doa untuk kelancaran semuanya :-)
Nah itu kira-kira persiapan sebelum umroh berdasarkan pengalamanku ya...
Kita lanjut cerita proses berangkat dan perjalanannya.