Pages

Thursday, March 24, 2016

EMPAT TAHUNKU DI ORIFLAME

24 Maret 2012.
Tanggal di mana nomor konsultan Oriflame-ku keluar, tanggal di mana aku memulai perjalananku di sini.
Berawal dari home sharing, akhirnya aku rela menyerahkan KTP-ku sebagai syarat untuk mendaftar. Sebelumnya aku memang udah pernah gabung Oriflame juga, tapi mungkin karena belum 'klik', belum ada passion, jadi waktu itu sama sekali nggak aku kerjain, order 1 barangpun juga enggak... ;-D
Waktu gabung untuk kedua kalinya, sejujurnya masih ada rasa males dan sinis karena Oriflame ini MLM, sama kaya yg kebanyakan orang pikirkan dan rasakan lah, hehe...

Tapi, entah kenapa, mungkin doa-doa upline-ku ya haha... Aku mulai tergerak untuk baca-baca, mempelajari sistemnya, baca testimoni upline atau leader lain yang udah berhasil. Kalo produknya sendiri sih udah sejak jaman kuliah aku tau dan pernah beli juga. Akhirnya (walo masih menyisakan rasa sinis) aku bertekad untuk serius di sini, harus bisa seperti yang lain yang udah dapet reward-reward nya Oriflame.

Perjalanan dimulai...
Tantangan dan hambatan nggak sedikit, dan justru dari orang-orang terdekat.
Orang tua, terutama ibu, sebenarnya sangat menginginkan aku bisa kerja kantoran, syukur bisa jadi PNS. Tapi aku nyadar banget untuk seorang ibu-ibu seperti aku, yang CV-nya aja kosong, akan kalah saing dengan fresh graduate atau yang udah punya pengalaman. Dan, kerja kantoran itu bukan passion-ku. Jadi di awal-awal dulu aku masih harus meyakinkan orang tua bahwa ini pilihanku.
Sempat ada kalimat : "Nggak usah bisnis-bisnisan... Kita ini bukan dari keluarga bisnis..."
Karena aku yg dasarnya stubborn dan ngeyelan *ngaku*, aku tetep lempeng sambil bertekad membuktikan bahwa pilihanku ini nggak salah. Bahwa dari rumah bisa tetep produktif, bisa berpenghasilan, bisa berkarya.

Dari yang awalnya sendiri, mulai dapet downline. Ada yang hasil mengajak, ada yang nyerahin KTP sendiri.
Terus dijalanin... Alhamdulillah jaringan semakin berkembang.

Well... selalu ada cerita perjuangan di balik pencapaian. Ada tantangan dan hambatan yang dilalui. Dan rata-rata, hampir semua orang (dalam konteks ini, mereka yang berjuang di Oriflame) mengalami hal-hal yang hampir sama... apa aja misal ?

- Nggak direstui/didukung keluarga
Me too. Awalnya dulu pilihanku untuk ngerjain Oriflame dipandang sebelah mata, cuma main-main aja (karena memang aku seneng online). Tapi dalam prosesnya aku selalu cerita hal-hal positif yang aku dapet, siapa temen-temenku di sini (yang kebanyakan juga ibu-ibu muda sarjana, bahkan S2, yg memutuskan untuk bekerja dari rumah dengan berbagai alasan terutama karena pengen bisa ngurus anak tapi juga berpenghasilan). Tidak sebentar dan tidak mudah memang, tapi akhirnya aku bisa mengubah pandangan orang tua sehingga mereka bisa menerima dan mendukung pilihanku.

- Rempong anak
Me too. Awal-awal ikut Oriflame dulu, Nino masih balita dan nemplok ke manapun aku pergi. Trus kalo mau pergi yang sekiranya nggak bisa bawa anak, ya mesti kucing-kucingan, hehe... Tapi gak bisa gitu terus juga yaa... Pelan-pelan kasih pengertian ke anak kalo misal mau pergi yang gak ngajak mereka, kasih tau kalo Mama kerja Oriflame. Lama-lama (setelah berproses) mereka akhirnya tau dan bisa ngerti kalo kadang Mama harus pergi training atau acara lain, toh gak setiap hari juga, masih banyak waktu untuk anak-anak.
Sekarang malah Naura ikut belajar Success Plan, sering nanya level-level di Oriflame, dan paling seneng kalo di katalog ada tester parfum yang buat digosokin... Kalo ada katalog baru pasti nanya, Mamaah ada gosok-gosoknya nggak...?
Haha...

- Kesundul
Me too. Jaman masih manager dulu aku pernah kesundul dan lumayan lama juga. Kalo kesundul itu udah pasti bonus cuma dikit, karena sistem Oriflame akan menghitung jaringan yg menghasilkan poin banyak adalah jaringan si downline, maka yg 'berhak' bonus lebih banyak juga si downline tsb. Aku pernah ngerasain ada di level manager tapi bergaji konsultan. Kesundul ini adalah salah satu alasan utama orang mundur dari Oriflame, padahal kalo mau berpikir dari sisi lain, kesundul itu justru berarti kita udah punya 1 jaringan yang kuat. Di jaringan yang kuat berarti udah banyak downline kita yang naik level, yang bonusnya juga naik.
Waktu itu, meskipun terseok-seok, tapi aku memilih untuk tetap bertahan di Oriflame, berusaha untuk membangun dan memgembangkan kaki lain biar nggak kesundul. Alhamdulillah setelah achieve SM dan lancar ke Director, aku juga bisa langsung punya kaki Director.

- Dicuekin, ditolak
Me too. Ngisi arisan kitanya presentasi tapi pemirsanya ngobrol, bikin acara yang dateng cuma 1-2 orang, ngeprospek atau follow up gak dijawab... ituu semua #wesbyasa :-) Semua orang yg bisnis pasti pernah ngalamin deh... Jadi yaa udah biasa aja gak usah baper, usaha terus.

- Jaringan rontok, level naik turun, stuck level
Me too. Menuju level Senior Manager itu penuh perjuangan. Udah di level 18% yang tinggal selangkah lagi ke SM, ternyata jaringan ambyar bak nasi kucing gak dikaretin sampe turun ke 12%. Nyerah..? Nggak lah... I'm not that kinda girl who gives up just like that... cieeh nyanyik
Jadi yaa bangun lagi, jalan teruus...
Belajar lagi apa yang belum dan harus dilakukan. Tetep konsisten mengerjakan yang memang harus dikerjakan. Dan semua itu akhirnya berbuah manis, aku bisa SM di bulan September 2014, lancaar tanpa bolong bisa mempertahankan level SM selama 6 bulan berturut-turut, sehingga di Februari 2015 closing jadi Director. Alhamdulillah...
Dulu waktu awal-awal gabung rasanya level SM apalagi Director itu masih jauuh, level yang tinggii...
Tapi setelah dijalanin, bisa juga nyampe di level ini 😊
It's seem impossible until it's done.

Dengan perjalanan yg seperti itu, sebenarnya apa yang aku cari di sini? Kenapa juga masih mau ngerjain Oriflame terus...?
Karena aku mau semua yang ditawarin Oriflame.
Mau duitnya, mau have fun-nya, look great-nya, self development-nya, jalan-jalannya, upgrade diri, semua reward dan benefitnya, sampai "school of life" yang sampai sekarang belum aku temuin dan dapatkan di tempat lain.
And I realized, kalo pengen yang enak-enak itu ya harus mau nggak enak nggak enaknya. Harus ada usaha untuk mencapainya. PAY NOW, PLAY LATER. Kalo baca-baca biografi tokoh besar, orang sukses, pasti sebelumnya mereka udah melewati berbagai macam kesulitan, nggak baperan, nggak mutungan.

Tantangan paling besar ngerjain Oriflame itu sebenernya bukan masalah jualannya, tapi gimana kita bisa me-maintain jaringan, membina downline-downline, bekerja dengan banyak orang yang berasal dari latar belakang dan sifat yang berbeda-beda. That's school of life 😊 itu yang bikin kaya pengalaman.
Tapi kalo bisa lihat downline yang sama-sama berjuang bareng trus bisa naik level, bonus nambah, bisa berubah jadi lebih baik, aaak itu rasanya priceless... 😍

Empat tahunku di Oriflame, BARU empat tahun...
I have lots of things I want to do, and so many dreams to pursue

#oriflamechangeslives



Thursday, September 17, 2015

Kosong, Ya!

Beberapa waktu lalu saya berniat jalan ke toko kain. Saya masuk ke sebuah area parkir. Ketika masih tengak-tengok mencari parkir, seorang petugas menghampiri saya dan bertanya,
"Mobilnya matic atau manual, mbak?"
"Matic" jawab saya
"Oh parkirnya udah penuh mbak, nggak bisa..."

Heran juga kenapa harus ditanya dulu matic atau manual. Sekejap saya langsung dapat jawabannya. Sepertinya petugas parkir itu beranggapan kalau mobil bertransmisi matic tidak bisa diparkir dengan posisi 'kosong' atau netral dan handbreak dilepas. Sehingga kalau saya parkir pasti akan menghalangi mobil lain dan tidak bisa didorong/dipindah.

Jadi untuk yang mungkin belum tau, begini cara memarkir mobil matic posisi netral :

- Tarik tuas ke posisi P (selain posisi P, kunci kontak tidak bisa dicabut), matikan mesin, cabut kunci.
- Tekan tombol shift release lock, tempatnya di dekat tuas (mungkin beda mobil beda tempatnya). Tekan dengan jari atau batang kunci, injak pedal rem, pindah posisi tuas dari P ke N.
- Jangan lupa untuk lepas handbrake supaya mobil bisa didorong.

Nah seperti itu aja caranya, gampang kan... :-)

Monday, August 31, 2015

Produk Ini Bisa Bikin Kulitmu Tambah Kinclong

Siapapun di dunia ini pasti pengen punya kulit yang halus terawat. Nggak cuma cewek aja, sekarang cowok juga (harus) lebih memerhatikan perawatan buat kulit.
Udah pernah tau atau pake serum untuk kulit wajah?
Nah kalo udah biasa pakai krim, baik krim pagi maupun krim malam, lengkapi juga dengan serum ya...

Kenapa harus pake serum? Karena serum punya fungsi atau manfaat yang lebih daripada krim, yaitu :
- Menutrisi dan merawat kulit hingga ke lapisan dalam
- Membantu mengoptimalkan kerja day cream / night cream

Kamu bisa pilih serum dari Oriflame yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulitmu, ada 4 macam serum yang akan dibahas berikut ini.

1. TRUE PERFECTION MIRACLE PERFECTING SERUM (30873)
Serum yang diperkaya dengan InstaGlow Complex dan ekstrak Persian Silk Tree, membantu meratakan warna, tekstur kulit dan menjaga kilau, serta membantu membersihkan dan mengurangi tanda-tanda kelelahan.
Untuk semua jenis kulit.

2. OPTIMALS WHITE RADIANCE SERUM (32412)
(Keterangan kandungan di foto)
Untuk jenis kulit normal hingga kombinasi

3. ROYAL VELVET ULTRA FIRMING CAPSULES (24547)
Paduan 5 jenis minyak yang ringan namun menutrisi serta infusi Black Iris untuk membantu menjaga kelembutan kulit, serta membantu menyamarkan garis halus dan kerutan. Untuk semua jenis kulit.

4. TIME REVERSING SKINGENIST DAY & NIGHT ESSENCE (24217)
Mengandung genistein yang merawat keremajaan, membantu menyamarkan garis halus dan kerutan. Untuk semua jenis kulit. Disarankan untuk yang berusia 40+ (kulit dewasa)

So far aku udah pernah coba yang Royal Velvet dan sekarang lagi pake True Perfection.
RV teksturnya creamy dan sedikit oily, tapi kulit emang jadi kenyal banget.
Kalo TP lebih ringan, dipake pas malem gitu paginya kulit radanya aluus banget...
Serum Oriflame

Nah udah ada bayangan kan kira-kira kulitmu butuh serum yang mana... ;-)
Kalo masih bingung bisa hubungin aku lewat FB untuk tanya-tanya lebih lanjut.
Jangan lupa, untuk hasil yang lebih optimal, gunakan 1 set bersama day cream dan night cream-nya ya... :-)

Thursday, August 20, 2015

Mari Habiskan Gaji Untuk 4 Hal Ini

Salah satu manfaat yang aku rasakan jadi konsultan Oriflame itu kita dapet berbagai macam ilmu selain urusan dandan dan jualan. Seperti misalnya beberapa waktu lalu, kita ada training tentang financial planning. Penting banget iniih kaan... Penting untuk perempuan atau istri sebagai manager keuangan keluarga, dan juga sebagai pebisnis.

Dari training financial planning itu, ada hal yang masih terekam dengan jelas masalah pembagian pendapatan kita. Ke pos-pos apa sajakah yang harus kita penuhi. Secara garis besar ada 4 pos utama :
1. Sedekah
2. Investasi
3. Tabungan
4. Konsumsi / belanja
Urutannya harus seperti itu yaa... Jangan dibolak-balik apalagi diabisin dari yang paling bawah ;-D

Mari kita bahas satu persatu.

1. Sedekah
Bagi yang beragama Islam maupun agama lain pasti dianjurkan juga untuk sedekah ya... Pernah denger kalo kita makan harta yang belum disisihkan untuk sedekah itu ibaratnya seperti makan ayam yang belum dibersihin, jadi masih ada bulu-bulunya, masih ada kotorannya.
Nggak perlu nunggu kaya untuk sedekah, justru kita bisa kaya dengan sedekah :-)

2. Investasi
Investasi itu bahasa gampangnya adalah membelanjakan uang kita untuk bisa mendapat lebih banyak uang. Nah yang harus diperhatikan, kita jangan sampai salah pilih investasi. Dari hasil training dan diskusi dengan teman-teman, investasi sebaiknya ke "harta otot" bukan "harta lemak". Harta otot itu misal sesuatu yang semakin hari nilainya cenderung semakin bertambah seperti tanah, rumah, logam mulia. Sedangkan harta lemak itu yang nilainya cenderung semakin berkurang misal kendaraan dan gadget. Ibarat tubuh kita aja kalo banyakan lemak daripada otot juga nggak oke kan... ;-)
Perlu diingat dan diwaspadai juga, jangan sampai kita terjebak pada investasi bodong. Sekarang kan banyak banget tuh yang nawarin investasi, setor duit sekian dalam jangka waktu beberapa bulan duit kita bisa bertambah. Please, jangan sebegitu mudahnya tergiur iming-iming seperti itu. Gunakan akal sehat dan logika. Yang namanya bisnis atau investasi pasti ada hitungannya. Kalau kita belum ngerti banget, sebaiknya pelajari dulu dan tanya pada orang yang memang berkompeten dan bisa dipercaya. Atau pilih aja investasi yang memang kita udah paham bener dan bisa mengelola.

3. Tabungan
Kebanyakan orang berpikir menabung itu jika ada sisa dari pendapatan. Tapi kenyataan yang sering terjadi adalah... pendapatan udah abis sebelum bisa nabung, nah loh !
Jadiii, sekarang ubah polanya, menabung itu di awal sebelum uang kita gunakan untuk belanja. Paksa diri sendiri untuk bisa nabung, harus konsisten dan kuat iman. Kuat iman kalo barang inceran lagi diskon, hehe...
Ada berbagai cara orang menabung. Cara biasa ya disimpan di bank, jangan diutak-atik. Ada cara lain yg dilakukan temenku, yaitu "The Power of 20.000". Pecahan lain juga bisa sih, tapi kita ambil yang tengah-tengah nilainya. Gak boleh campur juga, harus sama semua. Jadi tiap kita punya uang 20.000, misal dari kembalian belanja, langsung simpan dalam sebuah tempat/kantong, lebih baik kalo transparan jadi bisa kita lihat dan 'magnet'nya bisa bekerja. Lakukan dengan konsisten dan kuat iman (teteeeup ya ini slogannya...)
Kalo kamu, pilih cara menabung seperti apa?

4. Konsumsi / belanja
Naah ini dia pos terakhir yang biasanya justru paling besar, hehe...
Belanja ini termasuk di dalamnya ada pengeluaran rutin tiap bulan seperti SPP anak, langganan TV kabel atau koran dan majalah, rekening air dan listrik, pulsa HP/gadget, cicilan/kredit, belanja rumah tangga, dll.
Yang perlu diperhatikan untuk cicilan/kredit, jangan melebihi 30% dari alokasi pendapatan kita untuk pos konsumsi, bukan 30% dari seluruh pendapatan ya... Ingat kita masih harus membagi pendapatan untuk 4 pos utama tadi.
Yang sering jadi masalah, kebanyakan ibu-ibu nih, banyak punya cicilan barang tiap bulannya. Ada cicilan kendaraan, gadget, tas, alat rumah tangga, baju, dsb. Mulai dari barang yang memang dibutuhkan sampai barang untuk pemenuhan gaya hidup. Kalo nggak diatur masalah ini biasanya jd sumber kekacauan keuangan. Jadi sebaiknya sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang, pertimbangkan lagi apakah barang itu memang kita butuhkan dan sesuai dengan budget kita. Jangan tergiur untuk membeli dengan cara kredit, apalagi hanya untuk barang yang sifatnya gaya hidup.

Dari penjabaran di atas, penting bagi kita untuk bisa merencanakan keuangan dari awal. Berapa saja yang harus dialokasikan untuk 4 pos utama tadi. Jangan sampai pendapatan kita habis untuk konsumsi aja.
Kalo merasa pendapatan kurang, berarti harus mengurangi atau menghapus beberapa pengeluaran yang kurang penting, dan atau menambah penghasilan.
Penghasilan tiap bulan selalu habis? Nggak masalah, asal habisnya untuk 4 hal yang kita bahas tadi :-)

Semoga tulisan ini bermanfaat ya...




Wednesday, July 29, 2015

Halo... Halo !

Wuaaahh udah lama juga nih nggak nulis di blog karena kesibukan yang melanda... Tsaaahh sok sibuk banget ya ;-D Beberapa tulisan yang seharusnya tayang jadinya tertunda deh...

Tapi alhamdulillah visitor blog-ku ini nambah teruuus walopun beberapa bulan belum di-update.
Apakah yang kalian cari di sini...? Apakah kalian menemukannya...?
Hehe anyway terima kasiiih banget udah berkunjung di sini ya... Sebuah tempat untuk menuliskan yang terlintas di pikiran. Syukur kalo bisa bermanfaat untuk orang lain :-)

Oiyaa mampir-mampir juga yaah ke Instagram-ku
Lagi seneng main di IG nih ;-)
C U there !

Instagram

Wednesday, March 18, 2015

Perjalanan Umroh (2)

Selasa, 20 Januari 2015

Tibalah hari H memulai perjalanan umroh ini.
Kami sekeluarga berangkat dari bandara Adisutjipto Jogja menuju Jakarta.
Sampai di Cengkareng, kami menuju ke restoran Old Town tempat berkumpul. Tante yang dari Cinere udah nunggu di sana. Nggak lama setelah itu rombongan yang dari Surabaya dateng juga, alhamdulillah lengkap kumpul semua. Kami makan siang di sini, kemudian paspor dan boarding pass juga dibagikan dari biro. Koper-koper yang akan masuk bagasi pesawat udah diurus sendiri.
Selesai maksi, kami sholat Dzuhur dan Ashar dijama'. Setelah itu kami serombongan masuk untuk cek di imigrasi dan menunggu di dalam.
Jadwal flight yang seharusnya jam 17.45 agak mundur, jadi sekitar jam 6 lebih kami baru mengudara.

Alhamdulillah bisa umroh dengan orang tua dan keluarga besar

Perjalanan relatif lancar. Cuman memang kalo dalam perjalanan gini aku nggak bisa tidur pules. Udah berusaha rileks dan setting mindset bisa tidur, tetep aja cuma tidur tidur ayam.

Pengalaman naik Emirates Airlines sebelumnya, ada info detail penerbangan di monitor di depan kita. Jadi bisa tau udah sampe mana.
Nah setelah lewat di atas Colombo, di atas Laut Arab, pesawat mengalami guncangan cukup keras. Semua penumpang termasuk cabin crew harus duduk dan pakai seat belt. Duh kalo kejadian gini bener-bener cuma bisa pasrah dan berdoa, mulut komat kamit terus...
Alhamdulillah bisa terlewati dan perjalanan lancar lagi. Tapii karena udah deg-degan gak karuan jadinya tambah gak bisa tidur deh... Melek sepanjang sisa perjalanan.


Ketika pesawat hampir mendarat di Dubai, dari atas keliatan lampu-lampu kota yang begitu gemerlap... Kota seribu satu malam ;-)
Kami mendarat sekitar jam 11 malam waktu Dubai (jam 2 pagi WIB). Di sini kami cuma transit sekitar 1 jam sebelum terbang ke Madinah. Selama transit kerasa laper jadi buka-buka deh perbekalan makanan ;-D

Nggak seberapa kami udah dipanggil lagi untuk boarding. Sekitar jam 1 pagi pesawat lepas landas dari Dubai menuju Madinah. Perjalanan sekitar 1 jam dan alhamdulillah lancar tanpa gangguan.

Pesawat mendarat sekitar jam 3 pagi waktu Madinah dengan sangat mulus sampe hampir nggak terasa kalo udah mendarat. Begitu menyentuh bumi Madinah rasanya terharu dan bersyukur bisa sampai di tanah haram... Subhanallah walhamdulillah... Diberi kesempatan Allah menginjakkan kaki di sini...


(to be continued)

Tuesday, February 10, 2015

Perjalanan Umroh (1)

Alhamdulillah...

Rasanya kewalahan syukur akhirnya bisa melaksanakan ibadah umroh dengan lancar. Rencana umroh ini sebenarnya udah sejak 2 tahun yang lalu, tapi karena berbagai hal, akhirnya baru bisa terlaksana bulan Januari kemarin. Waktu itu udah merencana, mau berangkat umroh dan pulangnya mampir Dubai. 
Menjelang akhir tahun kemaren, salah satu tante yang udah sering ke luar negeri bilang kalo pengen ke Dubai karena belum pernah ke sana. Gayung bersambut, rembug-rembug keluarga sekalian umroh aja. Peserta sekeluarga 8 orang termasuk aku dan orang tua. Nah dari situ mulailah kami sama-sama nyari biro umroh yang menawarkan paket ke Dubai.
Kriteria kami waktu itu :
- pesawat langsung ke Madinah (biasanya kalo umroh/haji pesawatnya dari Jakarta ke Jeddah, dari Jeddah jalan darat lumayan jauh ke Madinah). Nah kalo langsung ke Madinah setidaknya bisa menghemat tenaga.
- paket umroh plus Dubai, dan ke Dubai-nya setelah umroh. Pertimbangannya ya kita ibadah dulu baru tour-nya.
- keberangkatan sekitar bulan Januari 2015, karena kalo 2014 tante yang masih kerja jatah cutinya udah abis. Bulan Januari pun kalo bisa akhir bulan, dengan mempertimbangkan jadwal tamu bulananku, hehe...
Banyak ya pertimbangannya... Dan setelah mencari, rembugan, nego harga, cari rekomendasi, dan lain sebagainya dengan memperhatikan kriteria kami di atas, akhirnya kami dapat biro umroh yang memenuhi semua : pesawat langsung ke Madinah, umroh + Dubai, berangkat 20 Januari 2015.

Bismillah, kami sekeluarga ber-8 mendaftar.
Mendaftar umroh rata-rata semua biro hampir sama syaratnya ya...
Yang pasti kita harus menyiapkan :
1. Paspor yang masih berlaku, minimal 6 bulan dari tanggal berlakunya habis.
2. Kartu kuning bukti imunisasi meningitis dan influenza.
3. Pasfoto dengan tampak wajah 80%
4. Dokumen-dokumen lain yang diminta oleh biro yang bersangkutan (akte kelahiran, fotokopi KTP, dsb)

Untuk imunisasi yang di Jogja dan sekitarnya, bisa datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan di Maguwo. Jadi dari pertigaan ring road Maguwo, langsung masuk jalur lambat, kantornya nggak terlalu jauh dari pertigaan. Proses imunisasinya nggak terlalu lama, kalo mau cepet datang lebih pagi jadi antrian belum banyak. Syaratnya isi formulir, tempel pasfoto 4x6 dan fotokopi KTP. Setelah bayar dan menyerahkan formulir, kita nunggu. Oh ya, untuk perempuan yang belum menopause, ada test urine juga untuk memastikan tidak dalam keadaan hamil untuk imunisasi ini. Setelah itu antrian dipanggil, sekitar 8 orang langsung masuk ke satu ruangan, dan ada penjelasan dari dokter sebelum imunisasi. Vaksin yang akan digunakan ini juga udah dapet sertifikat halal dari MUI. Setelah imunisasi, kartu kuning langsung diproses and done !


Sekali imunisasi bisa untuk 2 tahun, jadi misal dalam waktu 2 tahun itu mau umroh lagi atau haji, atau pergi ke negara-negara yang mensyaratkan sudah imunisasi, kita nggak perlu suntik lagi. Dan sebaiknya kita suntik minimal sebulan sebelum berangkat, karena proses pembentukan antibodi di tubuh kita ini sekitar 28 hari, kurang lebih gitu lah penjelasan dokternya.

Sekitar sebulan sebelum keberangkatan biasanya dari biro udah minta semua dokumen dan persyaratan dikirim lengkap untuk pengurusan visa, tiket, dan lainnya. Sementara itu kita bisa nyiapin keperluan lainnya, seperti misal :
1. Baju ihrom, kalo buat perempuan nggak ada syarat khusus. Yang penting longgar, menutup aurat, sama seperti baju muslim yang kita pakai sehari-hari. Warna memang lebih baik putih. Baju ihrom ini kita kondisikan bisa untuk sholat, jadi sebaiknya pakai kaos kaki dan penutup punggung tangan juga (bukan sarung tangan ya).
Untuk laki-laki baju ihrom itu terdiri dari 2 lembar kain putih TANPA jahitan sama sekali, biasanya kalo ikut umroh dari biro travel nanti dikasih paket kain ihrom juga.
2. Disposable panties, ini berguna banget karena kita mungkin nggak sempat nyuci. Kalopun sempat juga keringnya lamaa hehe... Dan menghemat biaya laundry hotel juga.
3. Baju selain baju ihrom untuk perjalanan dan selama berada di sana (kan nggak pake baju ihrom terus yaa...), gamis atau abaya.
4. Obat-obatan pribadi : obat sakit kepala, obat diare, obat batuk pilek, koyo, plester, dsb. Pengalaman bawa koyo berguna banget buat abis umroh, paha sama betis kenceng-kenceng soalnya ;-D
5. Sunblock, wajib ini... Tapi kalo pas pake baju ihrom diperhatikan ya kalo mengandung fragrance jangan dipake. Bawa sabun mandi yang tanpa fragrance juga, aku pake yang dari minyak kelapa warna ijo. Selain pas pake baju ihrom pake sabun mandi biasa gak papa.
6. Body cream, krim untuk kaki pecah-pecah, pelembab bibir.

7. Adaptor colokan 3 kaki (mostly negara-negara di Timur Tengah colokannya pake yang 3 kaki persegi)
8. Ngapalin doa-doa, ada buku doanya sih tapi lebih baik juga kalo apal terutama doa yang pendek-pendek.
9. Latihan kebugaran, olahraga terutama jalan kaki... Karena kita butuh stamina yang kuat.
10. Last but not least, banyak-banyak doa untuk kelancaran semuanya :-)

Nah itu kira-kira persiapan sebelum umroh berdasarkan pengalamanku ya...
Kita lanjut cerita proses berangkat dan perjalanannya.

Tuesday, October 7, 2014

Yeaay... Senior Manager !

Alhamdulillah Ya Allah...
Di penghujung bulan September kemaren bisa naik 1 tangga lagi di Success Plan Oriflame, tangga yang jadi target pertama konsultan Oriflame pada umumnya, yaitu Senior Manager.

Tidak ada yang instan, semuanya berproses, begitupun perjalananku hingga mencapai level SM. Jatuh bangun itu pasti... ditinggal downline, ditinggal upline, ditolak, jaringan runtuh, semua itu mewarnai perjalananku. Tapi dengan kengototan dan kengeyelanku, ngotot positif pantang menyerah di sini, karena banyak keinginan dan mimpi yang pengeeen banget diwujudkan di Oriflame, jadi ya jalan terus... Teringat wejangan upline : Sopo sing tekun, tekan. Siapa yang tekun mengerjakan dengan segala proses jatuh bangunnya, insya Allah akan sampai pada yang dicita-citakan. Dan aku membuktikan :-)

Recognisi SM di LC Meeting

Senior Manager di Oriflame, dapet apa aja sih?
- Performance discount atau gaji bulanan sekitar 4-7 jutaan
- 1 tiket ke Director Seminar, menginap di hotel mewah, gratis dari Oriflame
- Kualifikasi cash bonus

Buat saya yang ibu rumah tangga ini, bisa punya penghasilan segitu dengan kerja dari rumah aja ituu rasanya bersyukur banget...
Dan yang bikin happy banget itu juga karena udah ngantongin tiket Director Seminar, yang insya Allah akan diadakan bulan Februari 2015 besok di Bandung. Yang namanya seminar di Oriflame itu acaranya dijamin seruuu bangeet... dibayarin nginep di hotel mewah, having fun dengan temen-temen seluruh Indonesia. Acara seminar yang sama sekali nggak membosankan karena biasanya kita jejingkrakan hehe...


Kamuu... iya kamuuu...
Nggak kepengen ikutan having fun...? ;-)


Boleeh mampir ke sini yah
www.CantikCerdasManfaat.com


Thursday, September 25, 2014

[Resep] Nugget Tahu Sayur

Kalo ada tahu cuma digoreng biasa, anak-anak gak mau makan. Jadi mesti diolah biar mereka mau. Nah ngarang-ngarang resep dapet ide dibikin nugget tahu. Biar lebih bergizi ditambah sayuran. Ini resepnya versiku yaa...

BAHAN
2 potong tahu putih besar
1/2 buah wortel sedang, kupas dan parut
1 kuntum brokoli, cacah/parut (buang batangnya)
1 butir telur
2 siung bawang putih, cincang halus
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica
tepung panir atau tepung roti

CARA MEMBUAT
- Haluskan tahu
- Campur dengan parutan wortel dan brokoli
- Tambahkan bawang putih, garam, merica
- Tambahkan telur, aduk semua sampai rata
- Bentuk dengan sendok sambil sedikit ditekan biar adonan padat, gulingkan i tepung panir / tepung roti
- Goreng hingga kuning kecoklatan, angkat tiriskan.

Praktis buat sarapan atau bekal sekolah ;-)



Wednesday, September 24, 2014

[Resep] Pizza Ciaobella

Lagi seneng eksperimen nih... Kali ini coba bikin pizza sendiri. Bahannya gak banyak dan bikinnya juga gampang kok... ;-)
Untuk namanya kalo mengingatkan pada seseorang yaa abaikan saja lah, hihihi

Voilà...

BAHAN
1 pak premiks pancake
1 butir telur
125 ml air

TOPPING
2 buah sosis, iris tipis
1 siung bawang putih, cincang halus
1/4 siung bawang bombang, iris halus
3 sdm saus tomat
1/4 sdt garam
1/2 sdt merica
keju untuk taburan
mentega untuk menumis

CARA MEMBUAT
- Campur tepung premiks dengan telur dan air sesuai petunjuk di box
- tuang adonan dalam wajan anti lengket diameter 18 cm, masak dengan api kecil
- sambil menunggu adonan matang, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan irisan sosis, tambahkan saus tomat, garam, dan merica. Aduk hingga rata, matikan api.
- balik dengan hati-hati adonan pancake, tunggu sekitar 10-15 detik, balik lagi. Matikan api, angkat.
- olesi permukaan pancake dengan saus tomat, kemudian tambahkan tumisan sosis tadi dan ratakan hingga ke pinggir.
- taburi keju parut

Jadi deh... Untuk topping yang lebih lengkap bisa ditambah oregano, paprika, tomat, dll.


Wednesday, September 17, 2014

[Resep] Pom Pom Potato Veggie

Kalo ada makanan yang lagi ngehits pasti cepet deh beredarnya, apa lagi di kalangan para ibu hihi... Nah makanan ini sempet ngehits di FB, resepnya ada beberapa macam variasi. Yang aku buat ini versi pake sayuran, jadi anak-anak makan cemilan tapi ada sayurnya juga. Karbo-nya dari kentang dan proteinnya dari keju. Hmm padat gizi deh... ;-)

Nah berikut resepnya...

BAHAN
500 gram kentang
1 wortel sedang
4 kuntum brokoli
75 gram keju cheddar
15 gram merica bubuk
1 butir telur, kocok
tepung roti secukupnya

CARA MEMBUAT
Kentang direbus, haluskan.
Wortel, brokoli, keju diparut. Campurkan merata dengan kentang yang sudah dihaluskan. Tambahkan merica halus, aduk rata dengan tangan.
Bentuk sesuai selera, bisa lonjong atau bulat. Celup di telur, gulingkan dalam tepung roti.
Goreng pake api kecil sampe kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.

Dari beberapa resep, sebelum digoreng pom pom ini dimasukkan freezer dan digoreng dalam keadaan frozen seperti nugget. Tapi menurut pengalaman, kalo gorengnya frozen jadinya pecah-pecah. Sementara kalo digoreng langsung (gak dimasukin kulkas dulu) hasilnya bagus. Jadi mendingan gak usah dimasukin kulkas ya... Atau kalo bikin agak banyak dan mau disimpen, bisa masuk kulkas tapi waktu mau goreng dikeluarin dulu sampe suhu ruang.

Daan seperti ini hasilnya... Bisa dimakan pake mayo dan atau saus botolan.
Selamat mencoba :-)
 





Friday, May 23, 2014

Trip To Dubai (8)

DAY 8
RABU, 9 APRIL 2014

Hari ini adalah hari terakhir plesiran di Dubai, nggak terasa udah seminggu di sini... Agenda hari terakhir, suami ngajak jalan ke Emirates Headquarters. Pertama sempat nolak, ngapain juga jalan-jalan ke kantor, emang apa yang diliat? ;-D Tapi akhirnya nurut aja, deh... Setidaknya kan di Indonesia gak ada ;-)

Kantor Emirates ini ada di deket airport, di belakangnya ada metro station. Pas banget nih bisa motret dari tempat parkir, ada metro lagi lewat ^_^


Masuk ke kantornya lewat lorong, dari lorong itu kita bisa liat Dubai Airports yang megah itu. Di dalem kantor suasana seperti pada umumnya kantor, cuma memang pengunjung diperbolehkan masuk. Nah di atrium-nya ini yang suasananya kaya di mall, ada kafe dan toko-toko suvenir. 


Kami sempat masuk dan melihat-lihat di salah satu toko suvenir, setelah itu mampir ke toko khusus merchandise Emirates. Lucuk-lucuk deh, cocok buat oleh-oleh juga. Dari toko ini kemudian kami keluar dan melanjutkan perjalanan sambil nyari obyek foto yang lumayan bagus buat dibidik :-)

Kemaren suami sempat bilang ada tempat yang kayanya lumayan menarik buat anak-anak yaitu Creek Park, jadi kami meluncur ke sana.


Di Creek Park ini ada taman bermain outdoor-nya, ada halaman rumput yang cukup luas, dan ada Children's City di dalam gedung. Di halaman rumput kita bisa naik unta. Ada juga kereta mini yang berkeliling taman, ada semacam dokar, ada kereta gantung juga. Karena hari masih lumayan panas, kami pingin liat-liat dulu ke Children's City.

Playground

Pintu masuk Children's City
Di Children's City suasananya lumayan sepi, mungkin karena hari sekolah jadi nggak banyak anak-anak yang berkunjung. Di lantai bawah ada playground untuk balita, di lantai atas ada alat-alat peraga pengetahuan seperti di Taman Pintar, Jogja.

Section "The Way We Live"

 
Simulasi "Racing Camels"



Section "International Culture"
Setelah berkeliling di lantai atas, kami turun ke lantai bawah. Anak-anak main di playground, sementara suami ke musholla. Selesai main, kami segera cabut dari sini. Sebenarnya pingin main di outdoor playground tapi hari udah sore padahal kami masih ada beberapa keperluan lagi.

Dari Creek Park kami meluncur ke LuLu Hypermarket di Deira, mau belanja oleh-oleh yang berupa makanan. Ketika hampir sampe di LuLu, suami denger berita dari radio kalo ada program visa gratis yang bisa diurus paling lambat sore ini jam 6 (waktu itu udah hampir jam 5). Ngurusnya di sebuah kantor (lupa namanya) di Sheikh Zayed Road. Untung paspor selalu dibawa di tas, jadi secepat kilat suami langsung balik arah dan ngebut menuju ke sana. Lumayan visa gratis apalagi buat 4 orang, hehe...

Dubai ini kota besar tapi alhamdulillah macetnya gak separah Jakarta, jadi melintas dari ujung ke ujung dengan situasi lalu lintas lumayan rame (jam pulang kantor), cuma memakan waktu sekitar setengah jam aja.

Setelah berhasil dapet tempat parkir, kami jalan ke kantor itu. Kantornya besar, megah dan mewah, banyak orang lalu lalang. Sampai di sana ternyataaa.... Mesinnya lagi trouble dan kami disuruh datang lagi besok sodara sodaraaahh....!! *gubraak* Padahal nanti malam kami udah ke airport dan dinihari udah terbang. Yaah innalillahi deh, belum rejeki... Padahal udah ngebut membelah kota. Yaa suds kami balik lagi ke LuLu untuk belanja keperluan.

Selesai belanja hari udah mulai gelap. Dari LuLu kami melanjutkan perjalanan ke Al Baraha, apartemen suami, untuk ngambil barang dan baju yang abis dicuci. Dari Al Baraha kami balik ke apartemen tempat nginep.

Sampe di apartemen, mandiin dan nyuapin anak-anak. Setelah itu aku juga mandi dan beberes koper. Kemaren udah nyicil packing jadi malem ini tinggal sisa terakhir masukin barang aja.

Menjelang tengah malam, koper udah siap semua. Anak-anak sempat tidur dengan baju lengkap. Setelah proses pamit-pamitan dan foto-foto terakhir, kami berempat meluncur menuju airport. Mobil penuh dengan koper, untung masih cukup buat duduk, hehe...


Sampai di airport tengah malam, aku dan Naura turun bawa koper-koper, sementara suami nitipin mobil di Terminal 1. Lumayan lama juga nunggu suami dateng, terkantuk-kantuk nunggu di dalem gedung sambil liat orang-orang lewat. Setelah suami dateng, kami jalan ke check in counter.
Dubai Airport ini luaaass bangeet, jadi kalo jalan dari satu counter ke counter lain itu lumayan capek, hihi... Setelah proses check in selesai, kami sempat re-packing lagi tas yang dibawa ke kabin. Ada beberapa yang cuma pakai kantong belanja biasa, daripada nanti dipersoalkan dan nggak lolos, sama suami diganti pake plastik Dubai Duty Free, jadi keliatannya kami abis belanja di airport, gitu ;-)

Lewat di imigrasi dan screening lancar, setelah itu kami naik elevator ke lantai 2. Di atas masih jalaan lagi menuju gate-nya. Entah karena dari sorenya belum makan atau karena saking jauhnya jalan, perut mulai keroncongan lagi. Jadi sambil istirahat kami cari tempat makan, pilihan jatuh ke McD. Dari rumah tadi lumayan bawa bekal nasi, jadi tinggal beli nugget sama minum *mak erot, eh, mak irit*
Makan malem sekitar jam 2 dini hari, jadi kaya sahur aja, nih... ;-D

Setelah makan, anter anak-anak ke toilet. Abis itu duduk nunggu di tempat duduk dekat gate. Lirik kiri kanan sepertinya banyak orang Indonesia juga yang mau pulang. Sebenarnya ngantuuk banget tapi gak bisa tidur. Ngiri sama suami yang di mana aja bisa merem. Sambil ngisi waktu, sms-an sama keluarga di Indonesia ngabarin kalo udah nunggu di airport. Gak lama kemudian petugas manggil penumpang Emirates yang ke Jakarta. Kami ngasihin boarding pass dan kemudian turun pake eskalator ke lantai bawah. Sampe di sana ternyata masih nunggu lagi.

Ngantuk nggak ketahan, akhirnya duduk sambil separo tidur. Entah mimpi ato nyata, kaya denger suara panggilan untuk naik ke pesawat. Aku buru-buru bangunin suami, dan sama-sama dengan nyawa yang belum ngumpul banget kami gendong anak-anak dan angkut barang bawaan. Yang pertama dipanggil penumpang business class, setelah itu penumpang yang bawa bayi dan anak kecil, baru penumpang biasa. Salut dengan petugas dan penumpang lain, di saat kami masih kelimpungan ngangkat anak-anak yang ketiduran dan barang-barang bawaan, mereka dengan sabar nungguin.

Setelah segala proses boarding dan persiapan mengudara, akhirnya sekitar jam 4.30 pesawat kami take-off meninggalkan Dubai. Pengalaman dan liburan yang tidak akan terlupakan... Mudah-mudahan dikasih umur panjang, kesehatan, dan rejeki, jadi bisa jalan-jalan ke sini lagi.

BYE DUBAI......

Thursday, May 15, 2014

Trip to Dubai (7)

DAY 7
SELASA, 8 APRIL 2014

Hari ini agendanya mau cari oleh-oleh dan ke pantai nurutin anak-anak yang udah request dari kemaren. Dari apartemen udah meluncur menuju pantai, cuma pikir-pikir lagi kok rasanya nggak nyaman kalo ke pantai siang-siang gini. Mendingan dituker agendanya, nyari oleh-oleh dulu, trus udah menjelang sore baru ke pantai sekalian liat sunset. Jadi mobil langsung berbalik arah lagi, kami menuju ke Beauty Night, semacam toko kelontong kalo di Indonesia, tapi jual suvenir-suvenir juga dengan harga yang miring.

Sementara suami cari parkir, aku turun duluan dan mulai berburu di Beauty Night. Nemu beberapa suvenir lucuk di sini. Beberapa saat kemudian anak-anak dan suami nyusul. Anak-anak mulai minta ini itu *sigh*
Ada anak India yang walopun bahasanya aku nggak mudeng tapi bisa dipahamin dia minta boneka tapi kayanya ibunya nggak setuju *jadi dubber dadakan* ;-D
Di Beauty Night ini emang termasuk murah, tapi ada beberapa suvenir yang aku cari nggak ada di sini. Jadi setelah selesai belanja, kami meluncur ke toko suvenir lain di seberang creek, kalo gak salah di daerah Baniyas Square. Nama tokonya Gift Land. 

Agak susah juga cari parkir di sini. Setelah naik ke gedung parkiran lantai sekian, kami dapet parkir juga, trus turun menuju toko. Gift Land ini semacam toserba, dan jual suvenir juga. Tapi yang aku cari juga gak ada di sini, jadi kami segera cabut, meluncur ke Deira City Center numpang sholat (sholat aja mampir mall yak... #modus). Abis sholat belok dikiit ke Carrefour ;-D Mau makan siang belum terlalu laper, jadi beli cemilan-cemilan aja buat di jalan.
Dari Deira City Center kami lanjut perjalanan ke Jumeirah.


Sampe di Jumeirah Beach Park, kami cari parkir yang gak terlalu jauh dari pantainya. Dari parkiran harus jalan menuju ke playground-nya. Di Dubai ini cukup moderat, jadi kalo di pantai gitu banyak kita temuin perempuan-perempuan berbikini (yang bikin suami istighfar terus xixixixi...)


Sampai di playground, cuaca masih lumayan panas. Waktu itu sekitar jam 3 sore. Tapi namanya anak-anak, tetep aja main... Ada beberapa anak-anak lain, kayanya orang lokal dan juga turis. Lagi duduk-duduk, lewatlah mas-mas jualan es krim London Dairy. Waa pucuk dicinta ulam tiba, nih... Kemaren pengen beli London Dairy yang lite belum kesampaian ;-) Si penjual es krim langsung dikerubutin sama abege-abege yang nongkrong di situ termasuk sayah. Sayang yang lite gak ada, cuma es krim yang pake cone kaya Conell* gitu. Yah gak papa lah yang penting masih berwujud es krim, hehe...


Abis makan es krim dan mainan sebentar, hari mulai sore dan teduh jadi kami beranjak menuju ke pantai. Anak-anak bikin istana pasir dibantu Papanya. Istana pasirnya minimalis aja, biar cepet selesai, hihi...
Setelah jadi, foto-foto trus capcus mandi deh... Selesai mandi, jalan balik ke parkiran. Karena ngantuk banget suami minta bobok sebentar di mobil sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah batere cukup terisi, kami melanjutkan perjalanan menuju Dubai Mall. Anak-anak pengen liat dancing fountain lagi.


Hari udah menjelang senja ketika kami hampir sampai di Dubai Mall. Lampu-lampu mulai dinyalakan, keliatan eksotis gitu deh... Sebelum masuk mall, suami ngajak muter sebentar di sekitaran Dubai Mall itu, di seberang jalan banyak apartemen, kondominium, dan club-club jetset. Abis muter, kami mulai masuk mall cari parkir. Saking gede dan luasnya tempat parkir, kami sempat salah masuk. Maunya suami cari parkir yang paling deket food court atau dancing fountain itu, jadi jalannya gak kejauhan. Muter lagi, balik lagi... Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan *agak lebay* akhirnya kami dapet parkir juga. Dari parkiran masuk ke mall, naik lift menuju food court. Nah ini juga sempet salah turun, hihihi... Direktori per lantainya membingungkan. Setelah nanya sama security, sampe juga di lantai yang kami tuju.

Karena udah laper, kami langsung menuju food court. Bingung lagi milih makanan... KFC udah, Pizza Hut udah. Akhirnya kami pesan makanan di resto fastfood juga, lupa namanya. Menunya fillet ikan sama potato wedges, standar lah. Abis makan kami beranjak menuju Dubai Aquarium. Mau masuk ke underwater-nya lumayan ngantri, jadi kami cuma foto-foto aja dari luarnya.


Setelah foto-foto, kami jalan menuju kolam di samping mall, mau nonton dancing fountain lagi. Kali ini pengunjung yang mau nonton gak sebanyak hari Jumat kemaren, mungkin karena weekdays, ya. Jadi kami bisa dapet tempat agak ke depan. Malam ini yang kami tonton lagu pengiringnya Italian gitu, romantiiiiss banget... ^_^
Satu lagu selesai, kami langsung cabut. Udah lumayan malem dan capek banget soalnya. Di mobil anak-anak tidur semua.
Sampe di apartemen langsung mandi dan bobok (lagi) deh...
Aaah tinggal semalem lagi di Dubai...

*to be continued*

Tuesday, May 6, 2014

Trip to Dubai (6)

DAY 6
SENIN, 7 APRIL 2014

Belajar dari pengalaman kemaren, anak-anak mati gaya dan jadi rewel waktu nunggu Papanya dateng. Jadi hari ini sambil nunggu Papanya pulang kerja, isi waktu jalan-jalan dulu deh... Nggak yang jauh-jauh, takut ilang hehe... Yang deket dari apartemen aja, seingetku ada Carrefour di daerah sini. Tanya sama oom Google Map, dapet ancer-ancernya.
Trus mikir-mikir, enaknya jalan kaki atau naik bis, ya... Kalo jalan kaki trus capek, ntar anak-anak rewel minta gendong. Ya suds diputuskan naik bis aja. Kebetulan halte bis-nya gak jauh dari apartemen, tinggal turun, trus jalan dikit ke ujung jalan.
Gak lupa juga lirik-lirik dompet dulu, kemaren dikasih uang saku dirham sama suami, insya Allah lebih dari cukup lah kalo cuma beli cemilan aja ;-)

Keluar apartemen bertiga anak-anak, agak deg-degan juga hihi... Judulnya mau ngebolang di Dubai nih, bismillah aja :-) turun dari lift, keluar gedung, trus jalan dikit ke Khalid bin Al Waleed Road, ada halte bis di situ. Mumpung bis belum dateng, ngecek dulu di direktori, bis nomor berapa yang tujuannya ke Al Ghubaiba Bus Station (Carrefour ada di seberang terminal ini). Logikanya sih semua bis mestinya masuk terminal, ya... Tapi ternyata ada yang enggak.

Pas bis dengan nomor yang dinanti dateng, kami naik. Untuk memastikan, aku nanya dulu ke sopirnya. Dia bilang nomor bisnya bener, tapi disuruh naik yang dari halte seberang jalan, jadi arahnya langsung ke bus station nggak pake muter-muter kota dulu. Oke langsung turun, dan naik jembatan penyeberangan. Kalo di sini jembatan penyeberangannya pake lift (tangga juga ada), bersih, dan bebas pedagang pastinya hehe...

Sampe di halte seberang jalan, cek nomor bis lagi dan nunggu beberapa saat. Waktu bis dateng, kami naik. Dibanding dulu tahun 2006, perasaan bis sekarang nggak terlalu banyak penumpangnya, deh... Aku perhatiin rata-rata bis agak kosong, nggak sampe keisi semua kursinya. Mungkin karena udah ada Metro kali, ya... Jadi sebagian komuter milih naik Metro yang lebih cepat. Tapi bis juga masih jadi alternatif public transport yang nyaman dan aman di sini :-)

Sampai di Al Ghubaiba Bus Station, kami turun dan nyeberang ke Carrefour. Di sana pilih-pilih cemilan sambil cuci mata juga liat makanan yang di Indonesia Jogja gak ada ;-D Yang aku suka tuh di sini semua tulisan dalam 2 bahasa, Inggris dan Arab. Jadi kalo nemu makanan yang di Indo ada, suka baca juga namanya kalo ditulis Arab, lucu aja gitu... ;-)

Dapet cemilan dan es krim, trus cari tempat duduk deh sambil nunggu suami. Abis itu masuk lagi ke dalem buat cuci mata.
Gak seberapa lama suami dateng. Mumpung ada yang bawa duit dirham banyak (hihihih) jadi ngambil beberapa barang yang ditaksir... Ada 2 pasang sepatu lucuk dan merchandise. Anak-anak juga minta ember sama sekop buat main di pantai.

Selesai bayar, kami pergi dari Carrefour. Hari ini agendanya gak terlalu banyak karena sorenya suami mesti masuk kerja lagi. Mikir-mikir bentar, sebelum pulang kami mampir ke Historical Shindagha yang gak jauh dari situ.


Tempat ini juga semacam museum, tapi bentuknya rumah-rumah Arab jaman dulu. Di hari-hari tertentu ada pertunjukan dan bazaar makanan tradisional gitu. Ada yang jual suvenir juga, tapi karena di tempat wisata jadi harganya sedikit mahal. Kami jalan berkeliling liat-liat, tapi karena cuaca lumayan panas dan tempatnya agak sepi, anak-anak gak terlalu tertarik dan rewel. Dari sana kami langsung meluncur pulang ke apartemen.

*to be continued*

Friday, May 2, 2014

Trip to Dubai (5)

DAY 5
MINGGU, 6 APRIL 2014

Hari ini agendanya ke kantor Emirates Identity Authority untuk foto dan finger print buat semacam e-KTP nya Dubai gitu. Berangkat dari apartemen udah siangan karena malemnya suami balik ke kantor imigrasi di airport untuk menyelesaikan dokumen yang kami tinggal kemaren siang.

Nyari kantor ini ternyata bikin pusing. Alamat yang dicari ternyata adalah sebuah rumah tertutup. Muter-muter lagi di sekitar situ, mungkin ada nama jalan dan atau nomor rumah yang sama, tetep nihil. Trus nelpon bagian informasi Dubai, dikasih ancer-ancer, ternyata memang bukan di situ *tepok jidat* mau dicari sampe lebaran haji juga gak bakal ketemu... ;-D


Setelah nemu kantornya, kami masuk ke situ. Kantornya nggak terlalu besar. Untuk laki-laki dan perempuan loket pelayanannya dipisah. Hari itu nggak terlalu rame, jadi nggak lama nunggu aku langsung dipanggil untuk finger print dan foto. Selesai urusan trus kami cabut deh...

Karena hari ini suami masuk kerja sore, maka acaranya juga nggak banyak. Cuma mau sight seeing pantai dan Palm Jumeirah aja. Dari kantor itu kami meluncur menuju Jumeirah. Di jalan ngelewatin Dubai Zoo, jadi mampir sebentar untuk liat-liat. Selama ini juga anak-anak belum pernah ke bonbin sama sekali, ke Gembira Loka pun belum pernah, jadi ini pengalaman pertama ke bonbin... ;-)


Sampai di Dubai Zoo, foto-foto dulu di depannya, trus masuk beli tiket. Dubai Zoo ternyata nggak terlalu besar, koleksi binatangnya juga nggak banyak dan nggak istimewa, unta aja gak ada... ;-D
Karena ini hari kerja jadi nggak terlalu banyak pengunjung juga. Cuma beberapa orang lokal dan kayanya turis dari negara lain.

Beberapa penghuni Dubai Zoo ;-D

Setelah melihat-lihat Dubai Zoo, kami beralih menuju ke Palm Jumeirah. Perjalanan ke sana tidak terlalu jauh. Palm Jumeirah ini adalah pulau buatan manusia berbentuk pohon palm raksasa. Ada 17 "dahan" dan masing-masing dahan itu ada namanya.

  

Memasuki Palm Jumeirah, pemandangan di kanan dan kiri jalan itu bangunan-bangunan tinggi apartemen, hotel, dan villa yang tentu saja mewaaahh... Dari kejauhan udah keliatan Hotel Atlantis yang WOW banget ituuh... ;-)
Menuju ke sana kami melewati terowongan bawah laut. Kalo Al Shindagha Tunnel itu di bawah creek, yang ini di bawah laut ! Nggumun-nggumun pokoknya hihi...

Masuk terowongan bawah laut

Keluar dari terowongan, kami berbelok ke kanan, daan voila... ATLANTIS ! Di depan hotel ini pemandangannnya pantai nan biru, bagus banget...
Barengan kami ada banyak turis juga dari negara lain, yang sama-sama narsis foto-foto dengan latar belakang Atlantis, hehe...




Security hotelnya baik hati mau motretin ;-)



Setelah puas narsis-narsisan, kami mulai jalan pulang lewat terowongan bawah laut tadi, menyusur "batang palm" kembali ke arah kota. Karena suami mau masuk kerja sore, maka kami langsung pulang ke apartemen.
Cukup puas dengan jalan-jalan hari ini... ^_^

*to be continued*