Pages

Thursday, November 2, 2017

Labbaik Allahumma Labbaik (1)

Alhamdulillah... Alhamdulillahi robbil 'aalamiin....

Rasanya tidak ada kata yang bisa mewakili rasa syukur saya, atas izin Allah salah satu life goal saya yaitu memenuhi panggilanNya untuk berhaji bisa terlaksana dengan lancar barokah.

Sedikit kilas balik, saya mendaftar haji bersama kakak saya 5 tahun yang lalu, tepatnya bulan November 2012. Saya mendaftar melalui biro yang sudah menjadi langganan orangtua saya untuk berumroh yaitu Multazam Utama Tour.

Tahun 2017 nomor porsi saya dan kakak saya sudah masuk dalam daftar jamaah calon haji yang berangkat tahun ini. Bulan Januari kami melunasi ONH, dan mulai mengikuti manasik haji dari pengajian kami.

Di samping persiapan secara ilmu dari manasik, saya juga melakukan persiapan fisik. Selain zumba 2x seminggu yang sebelumnya memang sudah jadi rutinitas, saya juga jalan kaki 2-5 km seminggu sekali. Tidak hanya di pagi hari, saya juga latihan jalan kaki di siang yang cukup terik untuk persiapan di tanah suci.

MANASIK

Tanggal 21 Mei 2017 kami dipanggil ke Jakarta (biro yang saya gunakan kantor pusatnya ada di Jakarta) untuk melakukan manasik yang pertama. Venue di Hotel Sunlake, Jakarta Utara. Acaranya dimulai sekitar jam 10 dan berakhir setelah makan siang. Sorenya saya dan kakak saya langsung kembali ke Jogja.



Manasik yang kedua dilaksanakan di tempat yang sama, tanggal 21-23 Juli 2017. Kami sampai di hotel siang, dan setelah urusan registrasi kami langsung menerima pembagian jatah koper, mukena, dan seragam untuk dikenakan saat di tanah suci. Setelah makan siang, kami naik ke kamar untuk menyimpan barang-barang dan kemudian turun lagi untuk mengikuti materi manasik yang berlangsung hingga malam hari, dengan beberapa kali coffee break dan ishoma.



Hari kedua manasik, 22 Juli, kami melaksanakan medical check up. Berangkat pagi dari hotel menuju Puskesmas Harapan Mulya, Jakarta Pusat. Pemeriksaan yang kami lakukan meliputi cek jantung, röntgen dada, cek darah, cek urine, pemeriksaan umum, serta imunisasi influensa dan meningitis. Selesai medical check up kami kembali ke hotel, ishoma, dan kemudian melanjutkan materi manasik sampai malam.



Hari ketiga, 23 Juli, kami masih melanjutkan materi manasik. Hari terakhir ini lebih banyak membahas masalah teknis keberangkatan dan selama di tanah suci. Setelah materi selesai, kami makan siang dan kemudian proses check out dari hotel. Saya dan kakak saya langsung meluncur menuju bandara untuk kembali ke Jogja.

PERSIAPAN DAN PERNAK-PERNIK

Dari manasik sampai keberangkatan ada waktu sekitar sebulan. Sebulan itu saya tetap latihan fisik dan juga mempersiapkan barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa ke tanah suci. Biro saya memberi panduan apa saja yang harus kami bawa, juga ada masukan dari orang tua, saudara, dan teman yang sudah pernah maupun sama-sama akan berangkat haji.

Berikut adalah barang-barang dan perlengkapan yang saya bawa untuk 25 hari perjalanan ibadah haji, mungkin bisa jadi panduan walaupun detilnya juga disesuaikan dengan kebutuhan dan sikon masing-masing orang.

PAKAIAN
- Seragam batik nasional
- Seragam batik biro
- Seragam gamis dari biro (dipakai saat puncak ibadah haji)
- Gamis harian / abaya (karena di sana bisa cuci, saya tidak bawa terlalu banyak, dan pilih dari bahan yang nyaman dan mudah perawatannya)
- Baju ihram (lebih baik berwarna putih, tapi saya sendiri tidak secara khusus membawa setelan ihram karena untuk perempuan yang penting bajunya longgar dan menutup aurat, bisa dipakai juga saat umroh)
- Baju tidur (celana piyama dan kaus panjang)
- Pakaian dalam (saya lebih sering pakai disposable panties untuk mengurangi cucian)
- Inner pants atau legging untuk dalaman gamis
- Jilbab/kerudung/khimar yang langsung pakai
- Kaus kaki
- Sarung/penutup punggung tangan untuk sholat
- Selimut kecil atau sarung
- Sandal jepit (bawa cadangan), sepatu
- Baju hangat (terutama untuk di pesawat)
- Mukena traveling, sajadah atau alas sholat yang waterproof

TOILETRIES
- Sabun, shampo, deodoran, sunblock, krim pelembab untuk bibir dan tumit (saya bawa 1 set produk dari W**dah yang memang khusus untuk haji/umroh jadi tidak wangi sama sekali)
- Pasta gigi, sikat gigi
- Tissue basah non perfume
- Disposable washlap non perfume (ini berguna sekali saat di Mina dan masih dalam keadaan berihram)
- Gunting, gunting kuku
- Pantyliner, pembalut
- Handuk kecil dan handuk sedang

Note : toiletries non perfume dipakai saat berihram, selain itu jika sudah lukar bisa pakai produk biasa yang ada wanginya.

PERNAK-PERNIK
- Al Quran kecil
- Kacamata hitam
- Topi, payung
- Masker (ada masker untuk pemakai hijab, lebih praktis)
- Buku doa/panduan
- Botol spray (di tanah suci diisi air zamzam, bisa untuk semprot wajah dan air minum)
- Hanger, jepitan jemuran
- Tali jemuran (seperti tali tambang tapi ada lubang/sekatnya)
- Jemuran kecil untuk pakaian dalam, dalaman jilbab, dsb
- Adaptor 3 kaki (saat ini Mekkah dan Madinah tersedia colokan 2 kaki, tapi saat di Jeddah tidak ada, jadi tetap perlu bawa adaptor)
- Roll kabel/stop kontak (di kamar hotel atau di Mina biasanya stop kontak cuma ada 1-2, sementara gadget yang perlu di-charge banyak)

Gantungan baju lepas pasang
- Gantungan baju yang bisa dilepas pasang dengan suction (saya beli di Ace H, ini dipakai terutama saat di Mina, Arafah, Muzdalifah kalau di kamar mandi tidak ada cantolan baju)
- Mini sewing kit, 1 set alat jahit untuk keadaan darurat misal kancing baju lepas (bisa beli di toko alat jahit atau di Ace H)
- Lakban, selotip besar (dipakai untuk packing barang saat akan pulang)
- Kantong plastik/kresek, bawa dalam berbagai ukuran. Bisa kita pakai untuk tempat sandal saat masuk masjid, untuk pakaian kotor, tempat sampah, dll.
- Gembok koper (saya lebih suka yang pakai kode daripada yang pakai kunci), sabuk koper, luggage cover.

OBAT-OBATAN
Disesuaikan dengan kebutuhan dan obat yang biasa kita minum.
Saya bawa obat pain killer, obat flu, obat diare, obat maag, obat tetes mata, plester, koyo, inhaler, vitamin untuk daya tahan tubuh.
Bisa juga bawa obat pencahar atau enzym untuk melancarkan, karena di sana kita biasanya lebih sering makan daging, kurang serat.

MAKANAN
Untuk yang berangkat hajinya dengan ONH plus atau haji khusus, insya Allah makanan setiap hari akan disediakan pihak biro dan hotel. Tapi adakalanya tidak sesuai dengan selera kita, jadi sebaiknya kita bawa makanan atau lauk kering seperti abon, serundeng, kering kentang, dsb. Juga kecap dan saus sambal, serta makanan kecil sesuai selera kita.

Note :
Urusan packing ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian.
Untuk pengalaman saya kemarin, saya harus naik domestic flight dari Jogja ke Jakarta. Domestic flight biasanya hanya terbatas 20kg untuk bagasinya (kecuali kita naik maskapai yang bisa beli jatah bagasi lebih banyak), maka saya benar-benar meminimalisir barang yang tidak perlu saya bawa supaya tidak overweight.
Perhatikan juga untuk benda tajam seperti gunting, gunting kuku, cutter, pisau, dsb harus masuk koper bagasi. Di koper yang masuk ke kabin kita isi dengan pakaian ganti dan keperluan untuk paling tidak 1 hari setelah kita sampai di tanah suci, karena koper bagasi akan diangkut dengan kendaraan lain dan mungkin datangnya tidak bersamaan dengan kita.

KOMUNIKASI

Sebelum berangkat ke tanah suci saya sempat mempertimbangkan beberapa alternatif pilihan provider untuk berkomunikasi dengan keluarga di tanah air. Untuk sehari-hari saya menggunakan layanan dari Telk*ms*l. Mereka juga menawarkan paket untuk haji, tapi kurang sesuai dengan keperluan saya. Paket pertama untuk 20 hari, dengan kuota internet sebesar 7GB, harga sekitar 500K. Saya berada di tanah suci selama 25 hari, dan dengan kuota sebesar itu rasanya terlalu banyak untuk saya. Yang saya kuatirkan nanti saya jadi tidak fokus ibadah dan malah sibuk "menghabiskan kuota". Untuk provider lain harga paketnya jauh lebih murah, testimoni teman yang sudah berada di tanah suci saat itu pun katanya memuaskan. Saya mulai mempertimbangkan untuk membeli paket data dr provider ini.

Saat masih menimbang-nimbang, biro saya menginfokan bahwa kami para jamaah akan mendapat kartu perdana dari provider lokal Arab Saudi (Mobily). Alhamdulillah masalah terpecahkan, saya tidak jadi beli paket data dari provider Indonesia.

Sesampainya di tanah suci, ternyata kartu dari Mobily harus diaktivasi dan prosedurnya cukup merepotkan. Saya jadi mengurungkan niat. Kebetulan selama kami berada di apartemen disediakan wifi. Selama puncak haji di Mina - Arafah - Muzdalifah saya bertahan tanpa koneksi internet. Baru setelah rombongan kami pindah ke hotel Movenpick Hajar Tower, saya beli starterpack dan paket data dari Mobily sebesar 1GB untuk 2 minggu seharga 30 riyal. Insya Allah cukup sampai jadwal kepulangan saya. Pertimbangannya, saat di hotel saya bisa connect ke wifi, tapi saat keluar hotel saya harus bisa terhubung dengan yang lain. Jadi saya pakai paket data dari provider lokal.

PERSIAPAN HATI

Selain persiapan fisik dan barang-barang, ada hal yang harus dipersiapkan juga yaitu niat dan mental kita selama di tanah suci. Kita pergi untuk ibadah, maka hati dan niat harus benar-benar dijaga murni karena Allah, karena ingin mendapat pahala dan ridho Allah, menjalankan perintahNya sesuai yang dilaksanakan oleh Rasulullah dulu.

Saya juga banyak mendapat nasehat dan pesan saat akan berangkat kemarin, hal yang harus kita bawa dan selalu kita pertahankan adalah SABAR, SABAR, dan SABAR. Naik haji adalah ibadah yang cobaannya cukup berat. Kita juga akan bertemu dengan ratusan ribu bahkan jutaan orang yang berasal dari seluruh dunia, dengan bangsa kita sendiri pun juga pastinya kita harus toleransi, saling bantu, saling menghormati. Jargon dari pengajian saya adalah JAMU JATI KENDI : jaga mulut, jaga hati, kendalikan diri. Tiga hal yang benar-benar harus kita terapkan saat di tanah suci, karena saya banyak mendengar cerita dan pernah mengalami sendiri, apa yang kita ucapkan di tanah suci bisa langsung jadi kenyataan. Jangan sampai kita mengucapkan sesuatu yang bernada sombong, takabur, meremehkan, menghina, mengomentari orang lain, bicara asal-asalan. Banyak-banyak doa dan dzikir, istighfar pada Allah dan meminta kelancaran semua urusan kita.

HAJI DAN MENSTRUASI

Hal yang jadi masalah untuk perempuan usia produktif adalah masalah haid/menstruasi. Sebelum dapat pencerahan saat manasik, saya juga sempat galau dengan masalah ini. Tapi ternyata masalahnya tidak serumit yang kita pikirkan. Perempuan yang sedang menstruasi tetap bisa melaksanakan Rukun Haji dan Wajib Haji KECUALI thawaf, karena mataf/area thawaf berada di dalam masjid.

RUKUN HAJI : ketentuan, perbuatan, atau rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam. Apabila ditinggalkan maka hajinya TIDAK SAH).
1. Ihram (niat haji)
2. Wukuf di Arafah
3. Thawaf Ifadhah
4. Sa'i Shafa Marwah
5. Bercukur
6. Tertib

WAJIB HAJI : ketentuan, perbuatan, atau rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji. Apabila ditinggalkan maka hajinya SAH tetapi wajib membayar dam.
1. Ihram dari miqat
2. Mabit di Muzdalifah
3. Mabit di Mina (pada hari-hari tasyriq)
4. Melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah
5. Thawaf Wada' (ketika akan meninggalkan Mekkah)

Perempuan bisa menunda masa menstruasinya dengan obat, tapi saya pribadi memilih tidak menggunakan obat hormonal apapun. Pertimbangan saya, pemakaian obat hormonal itu efeknya tidak sama pada setiap orang, dan tidak selalu berhasil. Ada kemungkinan kita malah flek/spotting, yang mana itu menjadi lebih susah untuk dihukumi dari segi agama (boleh sholat atau tidak). Jadi saya memilih untuk terjadi secara alami. Toh rangkaian puncak ibadah haji tetap bisa dilakukan walaupun dalam keadaan menstruasi. Yang perlu diperhatikan adalah thawaf ifadhah, bagaimana menyiasati jika kita menstruasi. Biro kami sudah memikirkan hal-hal itu maka setelah rangkaian puncak ibadah haji kami masih berada di Mekkah selama lebih kurang seminggu, jadi insya Allah ada waktu bagi perempuan untuk melaksanakan thawaf ifadhah setelah menstruasinya selesai. Di tulisan selanjutnya insya Allah akan saya ceritakan bagaimana ikhtiar saya dalam mempercepat masa menstruasi secara alami ketika di Mekkah.

Fisik dan mental juga barang-barang dan perlengkapan telah dipersiapkan sebaik-baiknya, tibalah hari yang dinantikan... berangkat ke tanah suci.

Lanjut ke Labbaik Allahumma Labbaik (2)

2 comments:

  1. Detil pernak pernik nya jagoooo. Wah disimpan nih buat (in Sha Allah) kalau dipanggil juga satu saat nanti. Lengkap dan helpfull banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada temen yg bawaannya lebih lengkap lagi sampe kita bilang itu koper doraemon karena sagala aya hihi... Aku sih pengennya juga bawa ini itu tapi mengingat jatah bagasi domestic flight (dan pulangnya bawaan pasti nambah) jadi harus sortir lagi pernak perniknya ;-D

      Delete